Pertama Kali, Penonton Turut Mendapat Dialog dalam Pementasan Beksan Trunajaya

5 min read
0
9

Disetiap pembukaan pameran, Keraton Yogyakarta Hadiningrat akan mempersembahkan tarian yang bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Kali ini, untuk membuka pameran “Abhimantrana, Upacara Adat di Keraton Yogyakarta”, disajikan tarian legendaris ‘Beksan Trunajaya’. Tarian ini merupakan mahakarya seni tari Yasan Dalem (ciptaan) Sultan Hamengku Buwono I. Tarian ini terinspirasi dari tradisi “watangan”, yaitu latihan ketangkasan berkuda dan memainkan tombak yang biasa dilakukan oleh prajurit keraton pada masa lalu.

Beksan Trunajaya terakir dipentaskan 80 tahun lalu, terdiri dari  Lawung Alit, Lawung Ageng, dan Sekar Medura. Setelah sempat diundur karena pandemi, akhirnya Beksan Trunajaya dipentaskan di Bangsal Pagelaran Jumat malam (08/03). Meskipun hujan deras dan sempat mati lampu, tidak menyurutkan semangat penonton yang hadir. Karena ada yang berbeda dalam gelaran tari kali ini.

Seluruh penonton mendapatkan properti berupa kipas berwarna merah atau biru, buku dialog dan wedang secang. Sebelum tarian dimulai, dijelaskan bahwa penonton bisa turut mengisi dialog sesuai yang tertera di dalam buku. Lalu ketika penari adu tombak, penonton bisa memberikan semangat pada kubu prajurit sesuai dengan warna kipas, ada kubu biru dan merah. Lalu diakhir tari, smeuanya minum wedang secang bersama. Mulai dari penari, penonton, hingga Sri Sultan Hamengku Buwono X dan tamu VIP.

Meskipun hanya mendapatkan bagian dialog dengan panjang satu kata, dalam beberapa babak, rasanya seru banget. Karena belum pernah terjadi sebelumnya, penonton ikut berpartisipasi dalam pertunjukan di Keraton. Suasana menjadi semakin meriah dan penonton antusias mengikuti dialog para penari dan dalang. Bersorak ketika adu pedang dan tidak sempat bosan. Gerakan Beksan Trunajaya juga terglong energik dan bersemangat. Keraton telah menjadikan tradisi Jawa yang semakin ditinggalkan kembali hidup dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

Keraton Yogyakarta juga terus menghidupkan upacara adat sebagai bagian dari kewajiban menjaga tardisi. GKR Bendara mengungkapkan di Keraton Yogyakarta, upacara adat bukan sekadar penanda dari kekuasaan, akan tetapi menjadi sebuah perjalanan dari laku keselematan dan berkah yang lebih luas. Perayaan dari setiap upacara adat mengajarkan tentang kehidupan yang berkesadaran. Di sisi lain, berbagai nilai filosofi setiap upacara adat berhubungan langsung dengan upaya masyarakat Jawa memaknai keselarasan alam serta tentang asal dan tujuan hidup manusia.

“Keraton Yogyakarta mengajak masyarakat untuk berkontemplatif dalam memaknai hidup melalui upacara adat, memilih tajuk ‘Abimantrana’, upacara adat Keraton Yogyakarta, pameran ini menjadi ruang informasi bagi pengunjung dalam membaca dan menafsirkan kelestarian budaya yang tak lekang dengan perjalanan daur hidup manusia,” ungkapnya.

Pameran tidak hanya hadir di cepuri Keraton, tapi juga hadir di Wahonoroto yang merespon koleksi tambu dan juga kereta. Pengunjung dapat melihat bagaimana penggunaan kereta dan kuda secara utuh, sekaligus dokumentasi Kanjeng Kiai Garudo Yekso saat penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan juga kagungan ndalem Tamansari yang akan menjadi lokasi kegiatan-kegiatan pendukung pameran.

Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan Keraton Yogyakarta hadir bukan hanya sebagai pusat pemerintahan, melainkan juga sebagai garda peradaban, tempat di mana nilai-nilai estetika, filosofis dan historis bertaut menjadi satu dalam harmoni dan kaya pada masa awal berdirinya di bawah naungan Pangeran Mangkubumi. “Keraton Yogyakarta bertekad memompa semangat kebudayaan Jawa, mempertahankan tradisi yang mencerminkan filosofi mendalam tentang kehidupan dan alam semesta yang tercermin dalam prosesi upacara adat,” ungkap Sri Sultan.

Pameran Abhimantrana dapat dikunjungi di Gedhong Sarangbaya Kompleks Kedhaton Keraton Yogyakarta mulai 9 Maret hingga 25 Agustus 2024 mendatang. Informasi mengenai jam buka dan kegiatan pendamping bisa diakses melalui media sosial resmi @kratonjogja.event.

 

 

 

Load More Related Articles
Load More By Kazebara
Load More In Event