Yogyakarta Simphony Orkestra, Menghadirkan Orkestra Untuk Semua Kalangan

6 min read
0
73

Genpijogja.com Bulan Maret 2023, tidak habis-habisnya pecinta musik Indonesia dimanja dengan sajian konser musik dari artis mancanegara maupun nasional yang diselenggarakan di berbagai kota. Tidak ketinggalan, Yogyakarta Simphony Orkestra yang merupakan komunitas music orchestra dari Yogyakarta ikut mengambil bagian dengan mengadakan konser orkestra di kota Yogyakarta yang didukung oleh Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.

Yogyakarta Simphony Orkestra, mulai hadir sejak tahun 2011 terdiri dari lebih 30 musisi muda Yogyakarta. Yogyakarta Simphony Orkestra mengalami pergantian nama yang cukup sering. Salah satu nama yang pernah digunakan adalah Keroncong Pelesiran, nama itu cukup dikenal di telinga pecinta musik klasik Indonesia hingga memiliki penggemarnya sendiri.

Konser Yogyakarta Simphony Orkestra diselenggarakan di Gedung Taman Budaya Yogyakarta pada tanggal 16 Maret 2023. Konser dimulai pada pukul 20.00 hingga pukul 22.00.  Konser ini disambut antusias oleh pecinta musik Yogyakarta, terbukti dengan gedung pertunjukan yang hampir penuh penonton. Tiket pertunjukan seharga Rp50.000 bisa dibeli langsung sebelum pertunjukan mulai atau melalui aplikasi Visiting Jogja.

nabila M

Pertunjukan yang dipandu dua MC yang terkenal dengan celetukan-celetukan lucunya, Alit Jabang Bayi dan Gundhis SOS membuat konser orkestra yang sering dianggap klasik dan membosankan jauh dari kesan itu. Terlebih tema yang diusung konser tahun ini adalah “Musik Semua Genre”, memadukan orkestra dengan musik pop, hip hop, bahkan reggae-ska, yang diharapkan bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Yogyakarta Simphony Orkestra menunjukkan musikalitasnya di awal  konser dengan menampilkan sonata karya Astor Piazolla yang bertajuk “Libertango”, disusul dengan “Spring” karya Antonio Vivaldi. Dua sonata yang ditampilkan di awal memiliki tempo sedang, sepertinya diharapkan bisa membangun mood penonton untuk lebih nyaman menikmati konser. Konser dilanjutkan dengan memainkan sonata “Ladies in Lavender” karya Nigel Hess dengan melodi yang melow, mampu membuat saya merinding.

Yogyakarta Simphony Orkestra kemudian berkolaborasi dengan komposer asli Yogyakarta Singgih Sanjaya memainkan dua komposisi berturut-turut yaitu Autumn Leaves dan For My Friend. Penampilan Singgih Sanjaya seolah-olah menjadi pertanda perpindahan segmen genre musik dari klasik ke modern.

Penampilan Yogyakarta Simphony Orkestra yang berkoborasi dengan musik modern diawali dengan menampilkan Tyok Satrio, penyanyi solois asli Yogyakarta ini menyanyikan dua lagu hitsnya “tetaplah disini” dan  “Ada Untukmu”. Lalu disusul dengan penampilan dari penyanyi solois asli Yogyakarta, Nabila Maharani menyanyikan dua lagu hitsnya “Berhenti Berharap” dan “Bila nanti.

Setelah dua penampilan penyanyi solo menyanyikan lagu bergenre pop, konser dilanjutkan dengan menampilkan kolaborasi Yogyakarta Simphony Orkestra dan Jahanam. Jahanam sendiri adalah grup hiphop asal Yogyakarta yang terbentuk sejak 2001 dengan ciri khas lagunya yang berbahasa Jawa. Jahanam menyanyikan tiga lagu hitsnya, yaitu “Aruh-Aruh”, “Tumini” dan “Cintamu Seperti Topi Miring” yang akhir-akhir ini lagunya viral di berbagai platform sosial media, salah satunya adalah TikTok.

jahanam dab

Konser semakin gemuruh ketika Ngatmombilung, group musik asal Yogyakarta yang dikenal pertama kali melalui penampilan mereka di kanal Youtube tampil di panggung menyanyikan tiga lagu hitsnya “Menepi”, “Klebus” dan “Pingal”. Penonton yang sudah menantikan penampilan mereka serentak bernyanyi bersama.

Konser ditutup dengan penampilan kolaborasi Yogyakarta Simphony Orkestra dengan Heruwa, salah satu anggota group musik legendaris Yogyakarta Shaggy Dog. Menyanyikan lagu “Hei Cantik” yang bergenre reggae-ska, membuat suasana lebih hidup. Jujur saja saat mendengarkan lagu ini, saya ingin berjoget pogo seperti di tahun 90an ketika semua orang yang mendengarkan lagu reggae atau ska otomatis melakukan pogo dance.

ngatmombilung

Anggapan bahwa orkestra adalah musik yang membosankan dan hanya diisi oleh musik-musik klasik, tidak saya temukan ketika menghadiri konser Yogyakarta Simphony Orkestra kemarin. Konser yang berlangsung selama hampir dua jam, terasa cepat berlalu terlebih didukung tata musik, lampu dan panggung yang cukup memanjakan telinga dan mata.

Di akhir acara, pembawa acara sempat memberikan bocoran jika tahun depan konser Yogyakarta Simphony Orkestra akan menghadirkan bintang tamu yang lebih istimewa. Sepertinya kalian wajib memasukkan konser Yogyakarta Simphony Orkestra ke agenda konser musik tahun depan.

Load More Related Articles
Load More By Nurya Auris
Load More In Event