Warung Sate Pak Parno Lempuyangan, Sate Legenda Penuh Kenangan

12 min read
0
716

genpijogja.com – Lempuyangan penuh kenangan, begitu kami menyebutnya. Konon, quote ini lahir di era 80-an. Penyebabnya tentu saja karena Stasiun Lempuyangan dianggap menjadi stasiun kenangan bagi muda-mudi, yang pertama menjejakkan kaki di Jogja, menggunakan kereta ekonomi.

Seperti lazimnya tata kota di Hindia Belanda, stasiun selalu berlokasi tidak jauh dari pasar. Pusat perekonomian.

Pasar-pasar inilah, yang di malam hari, kelak menjadi pusat kuliner. Pasar Lempuyangan, salah satunya.

Sate Pak Parno Lempuyangan, Warung Sate Legend Penuh Kenangan 2

Saya pernah tinggal di lingkungan Lempuyangwangi sekitar 6 bulan karena harus praktek lapangan di RSKIA Bethesda Lempuyangwangi. Pengalaman ini membuat saya cukup kenal kuliner malam hari di kawasan Lempuyangwangi, Kota Jogja.

Hiruk pikuk Pasar Lempuyangan rasanya berjalan sepanjang hari. Tengah malam ramai dengan truk yang bongkar muatan, jam 3 dini hari didominasi oleh pedagang, subuh hingga siang oleh para warga yang belanja kebutuhan sehari-hari. Sedangkan sore ke malam hari, Pasar Lempuyangan dipenuhi para pecinta kuliner.

Pak Parno sudah berjualan sate di Pasar Lempuyangan sejak tahun 1989. Warung ini menjadi sangat terkenal seantero Nusantara karena pernah direview oleh Pak Bondan dan diliput oleh televisi Nasional.

Kebanggaan tersebut, jelas nyata di spanduk Warung Sate Pak Parno Lempuyangan yang memajang photo pak Bondan Winarno, Artis Olga Lidya dan Pak Parno.

Sate Pak Parno Lempuyangan, Warung Sate Legend Penuh Kenangan 4

Semenjak acara “maknyusss”, Warung Sate Pak Parno Lempuyangan semakin sering diliput oleh banyak media. Warung Sate Pak Parno Lempuyangan yang buka sejak jam 17.00 WIB setiap harinya ini, begitu ramainya, jika Anda datang jam 21.00 WIB bisa dipastikan sudah banyak menu yang habis.

Seperti malam itu, saya mampir ke Pasar Lempuyangan sekitar jam 21.00 WIB. Sudah banyak menu yang habis. Untungnya, kak Arif, anak mantu dari Abah (Pak Parno) yang sekarang mengelola Warung Sate Pak Parno Lempuyangan sudah saya telfon lebih dulu.

Biasa. Berbekal pertemanan, saya berhasil meminta kak Arif untuk meng-keep beberapa porsi sate untuk saya.

Menu yang ditawarkan Warung Sate Pak Parno Lempuyangan terdiri dari berbagai macam olahan daging kambing. Seperti sate kambing, gulai kambing, tongseng kambing, tengkleng kambing hingga nasi goreng kambing.

Masakan sate kambing cukup variatif, di antaranya sate kambing bakar, sate kambing goreng, sate ati kambing, sate klathak hingga sate campur.

Menu tongseng-nya, disajikan dalam berbagai varian seperti tongseng daging kambing, tongseng kikil kambing, tongseng kepala kambing, tongseng campur dan tongseng ati kambing.

Menu yang tidak boleh dilewatkan, menu nasi goreng kambing dan gulai kambing.

Sate Pak Parno Lempuyangan, Warung Sate Legend Penuh Kenangan 8

Saya menghabiskan cukup banyak menu di Warung Sate Pak Parno Lempuyangan, mulai dari sate klathak, sate kambing bakar, sate kambing goreng, hingga tengkleng kambing.

Rasa sate klathak dari Warung Sate Pak Parno Lempuyangan didominasi rasa asin gurih. Daging kambing mudanya legit, empuk dan membuat ketagihan. Kuah-nya pun terasa gurih light.

Tengkleng kambingnya, sengaja saya pesan pedas, berhasil membuat saya tambah nasi 3 (tiga) kali. Duh, gagal diet deh tiap makan di Warung Sate Pak Parno Lempuyangan.

Untuk menu sate kambing goreng, saya sarankan agar Anda memesan dengan level pedas. Default-nya sate kambing goreng ala Warung Sate Pak Parno Lempuyangan sangat manis untuk lidah saya.

Jadi, jika lidah Anda pakai standar Sumatera, seperti saya, saya sarankan pesan menu lain yang lebih gurih.

Kak Arif, pengelola Warung Sate Pak Parno Lempuyangan, bercerita awal-awal pandemi Covid-19 penjualan memang menurun banyak. Yang sebelumnya jam 9 malam sudah habis, kadang hingga tengah malam belum habis.

Untungnya, penjualan online melesat naik. “Kadang suka kasihan sama yang beli online, Mbak. Kalo beli online, biasanya kan harga dinaikkan untuk berbagi keuntungan dengan aplikasi. Nah, kalo sama saya, harga tidak saya naikkan tapi jumlah tusuk sate, saya kurangi satu. Win Win Solution-lah. Biar pembeli ga merasa terlalu mahal”, ungkap Arif kepada genpijogja.com.

Sate Pak Parno Lempuyangan, Warung Sate Legend Penuh Kenangan 6

Arif sendiri, beberapa bulan sebelum pandemi, baru bergabung mengelola Warung Sate Pak Parno Lempuyangan. Sebelumnya, Arif memiliki usaha sebagai pengelola jeep tour dan kopi.

“Aku benar-benar 100% mengurusi warung ini ya semenjak Abah (Pak Parno) sakit”, kisah Arif sambil menghisap rokok.

Aroma daging kambing yang dibakar di bagian depan Warung Sate Pak Parno Lempuyangan memang mengundang siapa pun yang lewat Pasar Lempuyangan ingin singgah. Sayangnya, banyak pembeli yang kecewa karena sate sudah habis.

“Dalam beberapa jam, tiap malam, kami bisa menjual minimal 4 ekor kambing, Mbak. Alhamdulillah-lah bisa menggaji pegawai”, ujar Arif.

“Impianku punya peternakan kambing sendiri. Biar aku ya bisa menjaga kualitas sate, lewat kualitas kambingnya”.

Arif bisa berbangga hati, di bawah pengelolaannya, meski ekonomi sedang sulit, Warung Sate Pak Parno Lempuyangan memiliki 12 pegawai hingga saat ini.

“Insya Allah, Mbak. Doakan saja, dalam waktu dekat kami mau buka cabang Warung Sate Pak Parno Lempuyangan. Rencananya di 2 (dua) lokasi. Satu di utara dekat kampus UGM, dan satu lagi di selatan, di kawasan Imogiri Timur”, jelas Arif.

Sate Pak Parno Lempuyangan, Warung Sate Legend Penuh Kenangan 13

Warung Sate Pak Parno Lempuyangan setiap hari mulai pukul 17.00 WIB hingga habis. Namun, di hari lebaran, Arif mengatakan jika Warung Sate Pak Parno Lempuyangan libur selama 3 (tiga) hari.

Lokasi Warung Sate Pak Parno Lempuyangan di dalam Pasar Lempuyangan sisi selatan dekat pintu masuk. Untuk detailnya, lokasi Warung Sate Pak Parno Lempuyangan di google maps tepat di sini.

Selain menyediakan bangku dan meja panjang, Warung Sate Pak Parno Lempuyangan juga menyediakan lesehan. Jika Anda suatu hari bertandang ke warung sate ini, jangan lupa bawa recehan, berbagi rezeki dengan pengamen yang mengais rezeki.

Satu porsi sate bakar plus nasi putih di Warung Sate Pak Parno Lempuyangan dibanderol dengan harga Rp30.000. “Satu porsi mendapatkan 6 (enam) tusuk. Khas-nya Pak Parno, besar-besar dengan sambel kecap,” tutup Arif mengakhiri percakapan.

Baca juga artikel tentang Kuliner atau tulisan menarik lainnya pacarkecilku.

Sate Pak Parno Lempuyangan, Warung Sate Legend Penuh Kenangan 12

Cara membeli Sate Pak Parno Lempuyangan

Sate Pak Parno Lempuyangan bisa dibeli secara online langsung chat ke admin wa.me/+6282113272522.

Satu porsi sate bakar di Warung Sate Pak Parno Lempuyangan dibanderol dengan harga Rp27.000. Satu porsi Tongseng Kambing dibanderol dengan harga Rp27.000, satu porsi gulai kambing harga Rp23.000, satu porsi tengkleng kambing harga Rp23.000 sedangkan satu porsi nasi putih dibanderol harga Rp3.000.

Anda bisa membeli online Sate Pak Parno Lempuyangan melalui aplikasi go-food.

Lokasi Warung Sate Pak Parno Lempuyangan

Warung Sate Pak Parno Lempuyangan berlokasi di dalam Pasar Lempuyangan (sisi selatan) di Jalan Hayam Wuruk, Tegal Panggung, Danurejan, Kota Jogja. Lokasinya tidak jauh dari Stasiun Lempuyangan. Anda dapat berjalan kaki dari stasiun menuju pasar.

Silakan klik google maps untuk lokasi Warung Sate Pak Parno Lempuyangan yang lebih lengkap.

Menu Warung Sate Pak Parno Lempuyangan

Menu yang ditawarkan Warung Sate Pak Parno Lempuyangan terdiri dari berbagai macam olahan daging kambing. Seperti sate kambing, gulai kambing, tongseng kambing, tengkleng kambing hingga nasi goreng kambing.

Masakan sate kambing cukup variatif, di antaranya sate kambing bakar, sate kambing goreng, sate ati kambing, sate klathak hingga sate campur.

Menu tongseng-nya, disajikan dalam berbagai varian seperti tongseng daging kambing, tongseng kikil kambing, tongseng kepala kambing, tongseng campur dan tongseng ati kambing.

Selain itu, Warung Sate Pak Parno Lempuyangan juga menawarkan menu nasi goreng kambing dan gulai kambing.

Load More Related Articles
Load More By pacarkecilku
Load More In Kuliner