Tetap Elegan dan Berbudaya, FKY 2020 Gelar Acara Penutupan Secara Virtual

5 min read
0
110

genpijogja.com – FKY 2020 bertajuk Mulanira #2 resmi ditutup pada Sabtu (26/9) di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta. Acara ini merupakan terusan dari kesuksesan Mulanira #1 yang dilaksanakan di tahun sebelumnya.

Tahun lalu FKY sangat ramai dan meriah, namun tahun ini FKY 2020 mengajak kita untuk menjadi lebih tenang dan menjauhi riuh dunia. Acara pameran berlangsung selama enam hari berturut-turut akhirnya ditutup. Acara ini juga dapat disaksikan dari seluruh dunia melalui website FKY Mulanira.

Tetap Elegan dan Berbudaya, FKY 2020 Gelar Acara Penutupan Secara Virtual

 

Acara penutupan digelar secara offline dan online. Acara offline dihadiri pihak terbatas, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan. Acara ini juga dapat disaksikan secara virtual melalui website dan kanal YouTube fkymulanira.

Acara dimulai pukul 20.00 dibuka dengan penampilan kolaborasi Yogyakarta Simphony Orchestra dan Rio Febrian yang membawakan lagu Bangun Pemuda Pemudi ciptaan Alfred Simanjuntak dan Rayuan Pulau Kelapa karya Ismail Marzuki.

Tak lupa, Paksi Raras Alit selaku Direktur Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 menyampaikan laporan penyelenggaraan acara. Baginya, tahun ini adalah FKY yang luar biasa dan istimewa.

 

“FKY 2020 menjadi tahun paling istimewa yang banyak membutuhkan penyesuaian. Kalau biasanya di tahun lalu saya melaporkan jumlah omzet pasar seni, parkir, kali ini laporannya akan berbeda. Yang bisa saya laporkan tahun ini, pengunjung website www.fkymulanira.com sampai hari ini berjumlah 123.432. Dari banyak negara seperti, Eropa, Australia dan tentunya Indonesia. Total pengunjung platform media sosial FKY 2020 sampai hari ini terhitung 11 juta lebih, justru tahun ini FKY dapat disaksikan dari seluruh dunia,” ungkap Paksi Raras Alit.

Tetap Elegan dan Berbudaya, FKY 2020 Gelar Acara Penutupan Secara Virtual

 

Paksi Raras Alit juga berharap FKY 2020 dapat menjadi angin segar bagi kreatifitas di Yogyakarta. Setelah laporan dilanjutkan dengan penampilan dari Deaf Art Community dan Landung Simatupang yang menampilkan tanggap karya bertajuk ‘Rupa, Kata, Gerak,Suara’. Karya ini juga telah dicetak dalam bentuk buku yang kemudian diserahkan oleh panitia FKY kepada Plt. Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Sumadi, S.H, M.H. buku naskah karya tanggap karya ini merupakan ekspresi dari keseluruhan karya yang ada di FKY 2020.

 

Acara penutupan FKY 2020 ini juga tak lupa mengumumkan pemenang lomba-lomba yang telah digelar sebelumnya. Masyarakat cukup antusias dengan adanya berbagai lomba ini. Terbukti peserta yang mengikuti lima tangkai lomba berjumlah total 535 pendaftar. Lima bidang lomba yang diadakan diantaranya Tari Kreasi Mulanira, Mulanira Photo Challenge, Kompetisi Cerpen Mulanira, Dhagelan Basa Jawa, dan Hand Lettering Aksara Jawa.

Tetap Elegan dan Berbudaya, FKY 2020 Gelar Acara Penutupan Secara Virtual

 

Acara kemudian secara resmi ditutup oleh Sekertaris Daerah DY, Kadarmanta Baskara Aji. Menurut Aji, FKY tahun ini perlu banyak diapresiasi karena kretifitas berbagai pihak yang lebih dari ekspektasi yang diharapkan.

“Kalau menghitung tantangan dan keberhasilannya, FKY 2020 kali ini perlu diapresiasi lebih jauh lagi. Tak hanya ke panitia, namun juga ke seniman, budayawan dsb yang dengan sukarela dan senang hati membuat FKY konsisten, FKY tidak pernah berhenti tampil untuk masyarakat. Kreatifitas budayawan, seniman, dan panitia lebih dari ekspektasi yang pernah dipikirkan. Selamat atas keberhasilan. karena tetap berjuang untuk tetap terselenggara di situasi yang kurang mendukung. Selain panitia saya juga berterimakasih kepada seniman yang membuat FKY ini tetap ada dari tahun ke tahun. Mari kita evaluasi lagi FKY 2020 ini agar dalam FKY selanjutnya bisa lebih sukses,” tutur Aji.

Acara penutupan FKY 2020 juga dimeriahkan oleh penampilan maestro tari, Didi Nini Thowok yang membawakan tari Dwimuka Jali. Kesan FKY 2020 ini begitu membekas, meskipun banyak tantangan dan rintangan. Semua nyatanya dapat dilewati dengan aman, sesuai dengan tajuk “Akar Hening di Tengah Bising’’.

Load More Related Articles
Load More By Pras Chandrawardhana
Load More In News