Svara: Sound Of Nature, Menikmati Acara Luar Ruang Dengan Protokol New Normal By Nurya Auris Posted on 22 September 20206 min read 0 187 Share on Facebook Share on Twitter Share on Pinterest Share on Linkedin genpijogja.com – Sudah berapa lama kalian terkurung di rumah saja? Sejak pandemi covid-19 melanda dunia, kantor saya langsung memberlakukan karyawan hanya boleh kerja satu bulan maksimal 15 hari kerja. Peraturan ini berlaku dari maret hingga bulan Agustus, praktis selama 6 bulan waktu saya lebih banyak di rumah.Hingga akhirnya saya mendapatkan undangan untuk menghadiri event Svara Sound of Nature di Bukit Ngisis, Nglinggo, Samigaluh, kulon Progo pada tanggal 19-20 September 2020. Info tentang acara Svara Sound of Nature dapat di lihat di sini.Saya bersedia menghadiri acara tersebut setelah membaca bahwa acara akan benar-benar melaksanakan protokol covid-19 dan akan melaksanakan rapid test untuk seluruh peserta sebelum berangkat ke lokasi acara. Baiklah, layak dicoba apalagi ada rapid test gratis.Sesuai info panitia, saya dan peserta lainnya berkumpul di parkir barat Monumen Yogyakarta Kembali pukul 13.00. Rombongan berangkat menggunakan bus menuju lokasi pukul 13.30. Di dalam bus peserta duduk berjauhan, dengan pengaturan kursi hanya boleh ditempati satu orang tiap barisnya.Tepat pukul 15.30 kami tiba di Samigaluh. Turun dari bus kami dipandu menuju Puskesmas untuk melakukan pendataan dan rapid test. Rapid test berlangsung selama 15 menit, dan setelah itu kami menuju lokasi menggunakan shuttle car yang telah disediakan panitia dengan jumlah penumpan hanya 4 orang tiap mobilnya.Dari tempat parkir bus menuju lokasi acara memakan waktu kurang lebih 20 menit. Sekitar pukul 16.00 kami tiba di lokasi acara kami disambut dengan alat handsanitizer otomatis, dan alat sinar UV-C yang berfungsi untuk mematikan bakteri dan virus yang menempel pada benda-benda yang sering disentuh banyak orangi. Panitia di lokasi juga tidak segan-segan menegur peserta yang melepas maskernya, karena peraturannya memang masker wajib dikenakan selalu di venue acara kecuali saat makan dan minum.Acara ini selain menyajikan seni pertunjukan dan petualangan di tengah alam, penyelenggara juga menyiapkan tempat menginap berupa tenda-tenda lengkap dengan kasur dan sleeping bag. Selain tidur di tenda ada juga pilihan untuk tidur di homestay, tapi tidur di tenda lebih menarik minat saya karena siapa yang bisa menolak suguhan sunrise di pagi hari ketika membuka mata?Penyelenggara benar-benar berusaha melaksanakan protokol new normal. Hampir di setiap sudut disediakan bak-bak berisi air dan sabun untuk mencuci tangan. Bahkan tempat duduk yang ada di venue juga ditata sedemikian rupa agar para peserta tetap menjaga jarak dan tidak bergerombol. Jika ada peserta yang tetap bergerombol atau duduk terlalu dekat akan langsung didatangi pihak panitia dan diingatkan untuk jaga jarak.Acara baru dimulai pukul 16.45, dan berakhir pada pukul 22.00 agak terlambat dari jadwal tapi peserta tetap menikmati acara, karena seluruh pengisi acara berhasil menghangatkan suasana di tengah dinginnya udara Bukit Ngisis. Terutama ketika Prince Husein menutup acara di hari pertama dengan menyanyikan lagu-lagu di album barunya secara live untuk pertama kalinya.Keesokan paginya peserta berlomba-lomba mengabadikan moment sunrise, dilanjutkan dengan menikmati suguhan musik dari Elisha Orcarus “sinden millennial”, dilanjutkan dengan berolahraga yoga dipimpin oleh instruktur yoga mbak Rumbi. Selesai yoga bersama, saatnya berpetualang dengan jeep. Tiap Jeep maksimal hanya mengangkut 3 peserta. Rute Jeep yang extreme memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Lalu peserta juga diajari bagaimana caranya memetik teh, mengolah daun teh hingga siap dinikmati.Acara Svara bisa menjadi contoh event outdoor dengan pengalaman yang luar biasa tanpa mengabaikan protokol yang berlaku. Jika semua acara yang diadakan selama pandemi menerapkan protokol yang sama seperti acara Svara Sound of Nature, rasanya semua penikmat acara akan merasa aman dan nyaman. Apalagi jika semua peserta tetap mentaati protokol kesehatan tanpa harus diingatkan. Bagaimana menurut teman-teman?