Seniman DIY Berkesempatan Memajang Karya-Karyanya di LAV Gallery By Arni_Alisha Posted on 29 July 20226 min read 0 41 Share on Facebook Share on Twitter Share on Pinterest Share on Linkedin Yogyakarta 28/7/2022-Seniman Derah Istimewa Yogyakarta berkesempatan untuk memajang karya-karyanya dengan sangat leluasa di galley baru yang hadir dengan konsep kontemporer bernama “LAV Gallery”. LAV Gallery didirikan oleh Citra Pratiwi atas kecintaannya terhadap dunia seni khususnya seni kontemporer yang di launching pada hari Kamis, 28 Juli 2022. Bertempat di Jl. Panjaitan No.66 Yogyakarta 55141 tepatnya di sisi timur seberang Lapangan Minggiran. Proses Launching dihadiri oleh beberapa perwakilan media tv, online dan beberapa tokoh seniman muda.LAV Gallery telah launching di sore hari dengan penuh suasana syahdu. “Kami membuka ruang baru untuk perkembangan seni kontemporer kreatif juga tempat diskusi yang disuguhkan dalam bentuk kafe. Komunitas seni ataupun seniman perseorangan dapat berkolaborasi dalam pengadaan pameran seni atau kegiatan lainnya yang berunsur seni melalui manajemen agar proses kolaborasi berjalan satu arah,” ucap Citra Pratiwi pendiri LAV Gallery.Tentang LAV Gallery ( Love in Art Forever) Merupakan bagian dari unit usaha PT Kutus-Kutus Hospitality yang merambah ke usaha ruang kreatif di kota Yogyakarta. Ruang Gallery berbentuk White Cube dengan ukuran 12×7 meter persegi dengan fasilitas yang mumpuni. LAV Gallery memiliki tim pengelola yang berpengalaman dalam menyelenggarakan acara seni rupa nasional maupun internasional. Ruang kreatif yang dapat digunakan sebagai ruang diskusi, pertunjukan ataupun presentasi karya yang dilengkapi Coffee Shop (memfasilitasi produk kopi artisan lokal Yogyakarta) dan Merchandise Corner (produk dari seniman).Program LAV GalleryLAV program ditujukan kepada pengembangan seni rupa ontemporer untuk mengembangkan seniman muda baik secara pengembangan karya dan wacana. Rogram-program LAV hadir dalam bentuk program pameran, diskusi, maupun pengembangan karya.Info dan ReservasiJl. Panjaitan No.66 Yogyakarta, 55141, IndonesiaWhatsapp +6282301719876Email lavgallery66@gmail.comInstagram @lavg_galleryLaunching sekaligus pembukaan pameran dan program pertama LAV Galleryyang berjudul “Borderless Space” menghadirkan karya-karya seniman Nasional dan Internasional yang tergabung dalam Super Duper Gallery dari negara Filipina dan bekerjasama dengan LAV Gallery. Harapannya kolaborasi yang bisa dilakukan oleh para seniman dan manajemen seni, mampu menciptakan aktifitas yang lebih produktif akan perkembangan dunia seni kontemporer di masa yang akan datang.Terlebih dimasa pandemi ini kolaborasi adalah salah satu solusi untuk saling mendukung dalam hal membangun jaringan dan komunitas baru untuk sama-sama berkembang meningkatkan kualitas dalam berkarya seni kreatif. Sehingga Daerah Istimewa Yogyakarta dapat memunculkan seniman-seniman muda berbakat untuk tampil lebih mudah dan berkolaboratif.Borderless Space (Recontructing Identity of Ideas) yang ditulis oleh M. Rusnoto Susanto. Ekspresi msyarakat kontemporer mengenai identitas ruang tanpa batas ditandai dengan munculnya eksplorasi ruang-ruang identitas pada media sosial sebagai bagian penting dalam perspektif kritis dan studi tentang perubahan budaya.Di sebuah konteks pragmatis, masyarakat kontemporer sangat diuntungkan dari penggunaan media sosial sebagai ruang tanpa batas dalam komunikasi, promosi, aktivitas bisnis dan kegiatan sosial terkait lainnya. Era metavere membuka ruang tanpa batas melalui eksplorasi digital lebih luas jejaringnya melalui penyedia jaringan pada tingkat kenyamanan, kontinuitas pola komunikasi, dan menggambarkan kecenderuangan masyarakat hari ini. Tercapainya eksplorasi ruang tanpa batas melalui teknologi digital menunjukkan berbagai perubahan yang signifikan terhadap perubahan sistem sosial, ekonomi, dan sistem budaya melalui instrumen cybernetic. Yasraf Amir Pilliang (2008)Lukisan yang dipamerkan di LAV Gallery memiliki makna yang menceritakan ekspresi rasa yang dituangkan dalam bentuk karya seni estetik. Beberapa lukisan seniman mampu berkomunikasi dengan perassan penikmat seni yang mengunjungi gallery. Meskipun seniman tidak memajang makna disamping lukisan yang dipamerkannya, tak sedikit penikmat seni mampu berkomunikasi dengan objek lukisan karena sebuah rasa dan indera tertentu. Begitu hebatnya karya lukis seni yang mampu menghibur bagi para seniman dan penikmat seni.