Ruang Cerita Rubah, Panggung Konser dan Bercerita Rubah Di Selatan

6 min read
0
45

Rubah Di Selatan, nama yang unik untuk disematkan pada band yang berasal dari Yogyakarta. Menimbulkan pertanyaan, kenapa Rubah? Kenapa Selatan?

Rubah menggambarkan karakter yang sederhana namun kuat, sedangkan Selatan adalah tempat di mana anggota band ini bertemu, berkumpul, belajar dan mulai memperjuangkan mimpi masing-masing. Hingga akhirnya keempat personilnya memutuskan untuk memiliki mimpi bersama, yang disimpan dalam memori Rubah Di Selatan.

Mallinda (Vokal), Gilang (Gitar), Adnan (Keyboard) dan Ronie (Etnik Musik) merupakan lulusan Institute Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang berada di daerah Bantul (Selatan Yogyakarta). Keempatnya mulai membesarkan Rubah Di Selatan sejak tahun 2015. Tidak mudah pastinya, terutama ketika pandemi melanda. Keadaan membuat semua personil dan semua tim Rubah Di Selatan harus berjuang masing-masing melanjutkan hidup. Menghadapi kenyataan untuk bisa bertahan.

Rubah Di Selatan

Dua tahun vakum, panggung Rubah Di Selatan kembali digelar di ARTJOG MMXXII. Kesempatan ini menyalakan harapan dan semangat untuk kembali berkarya. “Selama pandemi semua personil kitakan tersebar dari berbagai daerah. Aku dari Jawa Timur, Malinda dari Jepara, Adnan dari Tangerang, Roni dari Lampung, begitu juga dari temen-temen kru. Pandemi datang, awalnya kita optimis mau bikin album. Namun akhirnya karena kadaan kita memutuskan untuk istirahat terlebih dulu. Kru juga pada pulang ke kampung masing-masing,” terang Gilang saat wawancara sebelum panggung ARTJOG MMXXII, Sabtu sore (29/7).

Meskipun rehat, tapi bukan berarti berhenti sama sekali dari dunia musik. Di sela kesibukan, setiap personil tetap mengembangkan diri masing-masing. “Kita selama pandemi, selama dua tahun kita nabung referensi, ide dan segala macem yang kebetulan pas banget ARTJOG ada tawaran buat kita bisa explore sedemekian rupa. yaudah kita tumpahkan semua di sini. Ini panggung ke tiga selama pandemi,” terang Gilang.

Konsep yang digunakan dalam di panggung ARTJOG kali ini adalah Ruang Cerita Rubah. Dikutip dari laman Instagram @rubahdiselatan Ruang Cerita Rubah adalah sebuah pertunjukan semi perbincangan tentang perjalanan Rubah di Selatan dan segala hal cerita yang ada di dalamnya. Di ruang perdana ini, Rubah di Selatan ingin bernostalgia (Bali Ngidul / Pulang ke Selatan) mengingat kembali siapa-siapa saja yang sudah berjasa di perjalanan Rubah di Selatan secara langsung, dan menceritakan bagaimana kabar mereka saat ini, apa yang mereka lakukan, dimana mereka saat ini, dan berharap cerita yang dibawakan dapat menjadi berita baik bagi yang mendengar terlebih bagi mereka yang sedang mencari sosok-sosok dibalik layar ini.

Rubah Di Selatan

“Sebenarnya untuk panggung sekarang narasinya adalah Ruang Cerita Rubah. Setelah Rubah hiatus, istirahat, lalu bangun. Kita merefleksi diri kita sendiri. Ada banyak banget temen-temen yang membantu. Di Ruang Cerita Rubah yang pertama kita pengen cerita soal peran backstager. Kita tidak cuma manggung tapi juga ngasih ruang bagi teman-teman backstage. Misalnya kita kenalin, ini ada Gevi fotografer dari Cirebon, dia lagi balik ke Cirebon dan sebagainya. Terus nanti bakal ada chapter selanjutnya yang dirahasiakan,” terang Gilang.

Selain mempersiapkan Ruang Cerita Rubah, Roni menjelaskan jika saat ini kegiatan Rubah Di Selatan lebih banyak mengadakan workshop dan terus menggali ide untuk memberikan yang terbaik kepada semua penggemar. “Masih banyak workshop, kita kepengan panggung ketika comeback bisa memberikan impact atau kesan. Seperti yang kita lakukan di Artjog ini. Kita banyak workshop dan meramu apa yang harus kita sampaikan kalau nanti ada panggung lagi. Bahkan kita punya cita-cita ingin punya showcase sendiri.” ungkapnya.

Ketika ditanya apakah akan kembali mengeksplore Jogja seperti beberapa lagu di album pertama, Roni menyampaikan terimakasih kepada Jogja dan dia berharap selalu dimudahkan untuk berkarya. “Kita sangat berharap dimudahkan dalam berkarya, mau nanti isnpirasinya Jogja atau apapun. Tapi kita selalu berterimakasih kepada Jogja,” ucapnya.

Malamnya, panggung Rubah Di Selatan dengan set seperti rumah, sukses memukau dan menghibur penonton. Lagu-lagu yang dibawakan diselingi dengan kisah personil-personil Rubah, terasa seperti Intimate Concert yang tidak hanya mendekatkan penonton dengan Rubah Di Selatan. Tapi juga menjelma ruang cerita yang mendekatkan semua personilnya. Malam itu, panggung dengan hiasan bunga sedap malam dan furniture kayu itu menjelma ruang tamu. Di dalamnya, seakan semua personil Rubah Di Selatan berkumpul, bercerita dan bernostalgia.

Load More Related Articles
Load More By Kazebara
Load More In Event