Rony Billiardo, Si Anak Mama yang Bermetamorfosa By Dody Hendro W Posted on 28 February 20197 min read 0 487 Share on Facebook Share on Twitter Share on Pinterest Share on Linkedin Siang yang cerah di musim hujan, sama seperti semangat kami yang menggebu di tengah lelah. Tim Web Genpi Jogja kali ini jalan-jalan ke Bantul. Selain wisata yang “kece badai” ternyata Bantul juga punya desainer-desainer handal.Kami bertemu dengan desainer muda di sana. Rumahnya di daerah Banguntapan. Tampak sederhana, selayaknya rumah baru pindahan namun tetap mumpuni sebagai studio galery produknya. Rony Billiardo, desainer yang kami temui ini memang baru pindah rumah.Dia biasa dipanggil Rony, telah memiliki brand produk miliknya sendiri di usia yang masih muda. @Batikebilliardo adalah brand milik Rony. Coraknya yang milenialis menjadikan produk @Batikebilliardo digandrungi.Rony saat ini berumur 24 tahun, di usianya yang terbilang masih muda dia sudah menjadi desainer handal. Meski tak mau dibilang sebagai Fashion Designer, nyatanya karya-karya Rony enak untuk dilihat dan nyaman dipakai. “Tahun ini trend warnanya, Neo Medieval”, ujar Rony bercerita tentang produknya kepada kami. Produknya membuat mata kami berbinar takjub.Petualangan Rony di dunia fashion ternyata cukup unik. Sejatinya, Rony muda bukanlah orang fashion. Lahir di keluarga yang berkecukupan, Rony kecil adalah anak yang pemalu. Bahkan untuk membeli majalah kesukaannya, Bobo. Rony tidak berani berbicara pada penjual. Lalu? Dia hanya menarik-narik baju penjual sambil menunjuk majalah dengan tangan mungilnya.Rony, pasti akan tetap jadi “anak mama” yang pemalu, jika saja tidak ada kejadian besar dalam hidupnya. Iya. Roda memang berputar. Usaha bapaknya, Nusmanto, sebagai wiraswasta mengalami stagnan. Sedangkan Ibunya, Supadmi hanyalah ibu rumah tangga biasa.“Bu, aku kok belum punya seragam SMP kayak temen-temen?”, Rony memeragakan kenangannya pada masa itu dengan nada getir. Bahkan untuk membayar “uang gedung” sebesar 1,5 juta, orang tua Rony kesulitan. Padahal sebelumnya, keluarga Rony merupakan keluarga yang berada. Ini ditandai dengan orangtua Rony yang mampu membiayai kuliah sepupu Rony hingga wisuda.Di masa SMA, Rony berusaha tidak bergantung pada kedua orangtua. Rony belajar mandiri membiayai kebutuhan sekolahnya, meski tetap tumbuh berkembang selayaknya siswa pada umumnya. Rony, anak yang pandai dan berprestasi.Rony lulus dari SMA 1 Banguntapan tahun 2012 dan berkesempatan masuk ke salah satu universitas termuka di Jogja melalui jalur undangan. Namun Tuhan membawanya ke jalan lain, dia gagal masuk universitas tersebut.Di masa jeda itu, Rony mulai bergaul dengan fashion dalam kesehariannya. Memulai karir sebagai SPB di departement store. “Setiap pulang kerja, jam 10 malam, ibuku selalu membantuku menyiapkan air untuk merendam kakiku yang membiru. Delapan jam berdiri, coba bayangkan!”, Rony bercerita kepada kami yang terpaku mendengar kisahnya. Seorang Rony Billiardo, ternyata sempat menjadi SPB. Sejak itu, hilang sudah Rony si anak mama berganti menjadi Rony Billiardo yang tangguh.Rony melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, setahun kemudian. Di masa ini sense fashionnya berkembang pesat. Dimulai dari menjadi koreografer abal-abal di salah satu event fashion show hingga kini berhasil menjadi koreografer fashion show handal.Karier Rony Billiardo melesat semenjak dia menjadi finalis Dimas Diajeng tahun 2013. Rony beruntung memiliki teman-teman kuliah dan kampus yang men-support dia.Menjadi finalis Dimas Diajeng mengharuskan Rony pergi ke banyak event sebagai perwakilan. Rony merasa kesulitan jika stok baju terbatas. Padahal dia harus tampil maksimal di setiap event. Jika harus beli pun, harganya lumayan mahal.Kreativitasnya muncul secara naluriah. Baju rancangan pertama Rony ya untuk dirinya sendiri. Seperti guyonan yang ngetrend “The Power of Kepepet”, hal itu berlaku juga untuk Rony. Namun, itu juga tak lepas dari keberanian Rony dalam mencoba segala sesuatu. “Tanpa mencoba kita tak akan mampu mengubah apapun”, ungkapnya.Baju rancangan pertama Rony mendapat banyak pujian dari teman-teman, bahkan dari desainer lainnya. Rony mulai serius menekuni dunia fashion. Dari tarif yang sekedar, ”Terimakasih ya, Ron”, sekarang Rony sudah memiliki produk premium yang dia rintis dari tahun 2014.Tak jarang produk Billiardo tampil di event-event besar. Diantaranya tampil dalam Jogja Fashion Week 2018, Kembang Setaman Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta 2017 dan 2018 serta Adhiwastra Charity for Palu 2018. Rony bahkan memiliki pelanggan tetap yang tinggal di Washington DC.“Meski dulu sempat cek-cok gara-gara passion aku ini. Aku tetaplah anak dari Bapak Nusmanto dan Ibu Supadmi yang menyayangi mereka”, ungkap Rony. “Untuk anak-anak muda zaman sekarang, janganlah malu mencoba dan mengekspresikan diri kalian”.“Jangan malu untuk menjadi lebih baik. Itu kunciku dalam menjalani hidup”, kata Rony Billiardo saat Tim Web Genpi Jogja bertanya apa rahasia ketangguhan hidupnya.