Oseng-Oseng Salak, Kuliner Khas Desa Wisata Kembangarum yang Wajib Kamu Coba By Dody Hendro W Posted on 3 October 20207 min read 0 416 Share on Facebook Share on Twitter Share on Pinterest Share on Linkedin genpijogja.com – Jika kalian mendengar kata salak, apa yang terlintas di benak kalian? Buah yang kecil, manis dan murah, kan? Ternyata buah salak banyak manfaatnya. Selain bisa untuk mengontrol gula darah, diet, meningkatkan daya ingat, baik juga untuk wanita hamil, pencernaan dan kesehatan mata. Di Indonesia ada berbagai macam salak berdasarkan daerah asalnya seperti salak Jawa, salak Sunda dan salak Bali. Masing-masing jenis salak memiliki karakter yang berbeda.Tapi pernahkah kalian mencoba oseng-oseng salak? Oseng-oseng salak adalah kuliner khas Desa Wisata Kembangarum. Desa ini terletak di Kembangarum 13, Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.Akses ke lokasi terbilang mudah karena jalan yang dilalui sudah dalam kondisi bagus. Idenya berasal dari upaya warga setempat meningkatkan nilai jual salak Jawa yang banyak dihasilkan di Kecamatan Turi, Sleman. Kenapa dipilih salak Jawa? Karena salak Jawa memiliki karakter rasa yang lebih manis dibanding dengan salak daerah lain dan akan mengeluarkan zat semacam madu apabila dimasak.Oseng-Oseng Salak, Kuliner Khas Desa Wisata Kembangarum yang Wajib Kamu Coba“Awalnya kami merasakan adanya penurunan minat terhadap salak Jawa pada masyarakat sehingga kami mencoba mencari menu alternatif olahan salak yang belum ada di pasaran”, jelas Hery Kustriyatmo salah satu Founder Desa Wisata Kembangarum. “Akhirnya karena masih belum tersedia olahan salak yang dapat dijadikan sebagai menu makan besar kami mencoba membuat menu baru yaitu oseng-oseng salak. Hasilnya banyak orang yang merasa puas dan nagih dengan rasa oseng-oseng salak ini.”Oseng-oseng salak terbuat dari salak muda yang dikupas lalu diiris tipis atau sesuai selera, tapi jangan terlalu lebar atau tebal, agar zat dalam salak bisa tercampur sempurna dengan bumbu. Irisan salak kemudian dimasukkan ke dalam tumisan bumbu rempah.Masukkan bumbu tambahan seperti gula, garam, kecap dan saus tiram sesuai selera. Tambahkan air secukupnya, tunggu hingga mengental. Oseng-oseng salak pun siap disajikan. Yang menarik, oseng-oseng ini bisa dijadikan sebagai saus pada hidangan. Kalian bisa memasangkannya dengan hidangan seperti bandeng goreng, daging bakar, atau menu lainnya.Perihal rasa, ada sedikit asam dan manis yang berasal dari perpaduan zat madu salak dan gula merah. Oseng-oseng ini cocok dinikmati di daerah dingin karena bumbu rempahnya yang bermanfaat menghangatkan badan. Selain oseng-oseng salak ada juga menu andalan lain seperti soup rempah, kolak biji salak dan wedang JJS (Jeruk Jahe Sere). Tenang, harganya ramah kantong!Desa Wisata Kembangarum Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Tawarkan Oseng-Oseng Salak sebagai ikon kulinerAwal mula berdirinya Desa Wisata Kembangarum di Turi, Sleman ini terbilang unik. Bermula dari sanggar seni Pratista milik Pak Hery yang mengajarkan seni lukis kepada anak-anak. Untuk menghilangkan kejenuhan siswa sanggar, Pak Hery mengajak siswa-siswanya melukis di luar ruang kelas dengan harapan anak-anak memahami bahwa warna daun tidak hanya hijau tapi juga ada yang merah.Kegiatan itu di lakukan selain di tanah milik sanggar juga di tanah kas desa (TKD) Kembangarum. Lahan itulah yang sekarang menjadi lokasi utama Desa Wisata Kembangarum. “Ya, jadi karena anak-anak belajar diluar sehingga didampingi oleh orang tua, anak-anaknya belajar sementara orang tuanya wisata. Jadi ya begitulah keterusan hingga sekarang menjadi Desa Wisata Kembangarum,” Pak Hery menambahkan.Desa Wisata Kembangarum Kecamatan Turi Kabupaten SlemanKembangarum memiliki pemandangan alam yang indah, udaranya segar dan fasilitas yang memadai untuk acara keluarga maupun korporasi. Desa Wisata Kembangarum juga menyediakan fasilitas seperti penginapan, Wifi, Camping Ground, Restoran, lahan untuk outbond serta rest area bagi para gowesser. Disediakan wedangan, jajanan, sayur ndeso, pecel, serta free teh panas bagi gowesser yang singgah di sini setiap Sabtu dan Minggu.Penginapan disewakan dengan tarif 850k per malam termasuk konsumsi. Sedangkan camping ground disewakan dengan tarif 300k-350k sudah termasuk alat camping plus fasilitas tambahan seperti makan dan api unggun.Selain itu ada berbagai macam workshop disini, seperti workshop pembuatan tas kulit, pembuatan gerabah, hingga workshop membuat oseng-oseng salak dan kolak biji salak. Menarik, bukan?Semenjak awal pandemi Kembangarum sempat tertutup bagi pendatang luar desa, namun saat ini sudah dibuka kembali untuk umum sejak bulan September, tentunya dengan menerapkan Protokol Kesehatan. Untuk referensi kalian bisa cek di instagram: @desawisatakembangarum atau reservasi bisa ke nomor 085742972666 dan 082226200090.