OJK Gelar Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2023 di Jogja By pacarkecilku Posted on 3 weeks ago9 min read 0 8 Share on Facebook Share on Twitter Share on Pinterest Share on Linkedin genpijogja.com – Otoritas Jasa Keuangan kembali gelar Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di tahun 2023. Kegiatan yang diselenggarakan untuk memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan digelar selama 4 (empat) hari sejak tanggal 26 – 29 Oktober 2023 di Grand Atrium Pakuwon Mall Yogyakarta.Gelaran Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) tahun 2023 ini mengusung tema “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera”.Puncak kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK), terselenggara juga FinExpo 2023 yang merupakan kolaborasi antar Regulator (Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan), Self Regulatory Organization (SRO), dan Lembaga Jasa Keuangan dalam mendukung kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK).FinExpo 2023 dibuka oleh Bapak Aman Santosa (Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK), Ibu Wani Sabu (Ketua FinExpo 2023) dan Bapak Arjanto (Wakil Ketua FinExpo 2023) di Pakuwon Jogja Mall, Kamis (26/10/2023).Kegiatan FinExpo yang diikuti oleh 100 peserta ini, diharapkan dapat mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% pada tahun 2024 sebagaimana arahan Presiden RI.Otoritas Jasa Keuangan gelar Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di YK 26 – 29 Oktober 2023Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK)Gelaran Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) ini bertujuan agar masyarakat dapat menggunakan produk dan atau layanan jasa keuangan secara lebih optimal untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat perekonomian nasional.Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan seluruh Industri Jasa Keuangan (IJK) berkomitmen penuh mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional yang penting bagi penguatan ekonomi nasional di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global.“Kunci dari pertumbuhan dan penguatan ekonomi nasional tergantung kemampuan kita untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan memperhatikan literasi dan inklusi keuangan masyarakat,” ujar Mahendra.Menurut Mahendra, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memprioritaskan sejumlah segmen masyarakat yang perlu terus diperluas inklusinya seperti pada penyandang disabilitas dan masyarakat di wilayah terpencil.“Peningkatan akses keuangan masyarakat khususnya bagi difabel dan masyarakat yang berada di daerah terpencil penting untuk terus dilakukan”, ungkap Mahendra saat diwawancarai oleh media. “Seluruh masyarakat berhak untuk mendapat perlakuan dalam mengakses produk dan layanan jasa keuangan”.Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyebutkan bahwa OJK berkomitmen terus melakukan terobosan untuk memperluas akses keuangan masyarakat, termasuk kepada penyandang disabilitas yang harus didorong untuk mendapatkan akses keuangan yang sama.Menurut Friderica, OJK telah menyusun panduan bagi LJK dalam memberikan pelayanan kepada penyandang disabilitas berupa Petunjuk Teknis Operasional (PTO) untuk Pelayanan Keuangan kepada Penyandang Disabilitas serta melakukan kegiatan literasi dan edukasi bekerja sama dengan Persatuan Penyandang Disabilitas di Indonesia.“OJK juga telah memiliki infrastruktur literasi keuangan bagi penyandang disabilitas tuna netra yaitu buku perencanaan keuangan dalam versi Braile”, jelas Friderica. “Selain itu, OJK terus mendorong LJK untuk dapat memperluas akses keuangan disabilitas melalui program satu difabel satu rekening”.Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 ini juga digelar “kick off” Sinergi Akselerasi Keuangan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas antara OJK dengan Komisi Nasional Disabilitas dan Pemerintah yang diwakili Staf Khusus Presiden.Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memberikan apresiasi kepada Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) yang menjadi penggerak keuangan inklusif bagi penyandang disabilitas. Apresiasi diberikan kepada BNI dan Allianz.OJK Gelar Puncak BIK di YK 26-29 Okt 2023Financial Expo 2023Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) pada 2023 mengambil tema “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera”.Rangkaian kegiatan BIK dimulai dengan kegiatan Road to BIK sejak Mei, dimulai dengan kegiatan fasilitasi pemberian kredit/pembiayaan bagi masyarakat serta pelaku usaha kecil dan mikro antara lain melalui kegiatan business matching; kegiatan pameran produk dan/atau layanan jasa keuangan; kegiatan akuisisi pembukaan rekening, polis dan produk keuangan lainnya; kegiatan literasi keuangan (sosialisasi, webinar, bank goes to school/campus, klinik konsultasi, dan outreach program); kegiatan Aksi Indonesia Menabung (Penerbitan Surat Edaran (SE) menabung, penandatanganan PKS, akuisisi rekening); dan kegiatan kampanye dan publikasi program literasi, inklusi keuangan serta perlindungan konsumen secara masif.Sedangkan kegiatan inti pada puncak kegiatan BIK 2023 di Oktober adalah penjualan produk/layanan jasa keuangan berinsentif (pemberian discount, cashback, point, bonus atau reward) oleh LJK.Secara umum, pencapaian selama pelaksanaan kegiatan BIK 2023 meningkat dari tahun sebelumnya. Selama periode pelaksanaan BIK tahun 2023, tercatat telah diselenggarakan sebanyak 2.851 kegiatan dengan total peserta sebanyak 1.841.357 masyarakat atau naik 15,09 persen dibanding dengan pelaksanaan tahun 2022.Rincian total rekapitulasi capaian akses keuangan selama BIK 2023 mencapai 7.936.718 akses produk layanan/jasa keuangan, antara lain: Pembukaan rekening baru sebanyak 2.925.231 rekening; Industri Pasar Modal sebanyak 131.058 rekening efek baru; Industri Perasuransian adalah sebanyak 658.484 polis; Industri Pembiayaan adalah sebanyak 543.731 debitur; Industri Pergadaian adalah sebanyak 3.253.844 rekening dan Industri fintech adalah sebanyak 424.370 akun.Pada kesempatan yang sama, dilakukan penyerahan tabungan bagi pelajar Sekolah Luar Biasa (SLB) sebanyak 1.000 tabungan dengan total Rp100 juta oleh Panitia FinExpo 2023.Dukungan PUJK juga terlihat dengan adanya penyerahan secara simbolis penyaluran kredit/pembiayaan kepada peserta business matching UMKM penyandang disabilitas antara lain PT BNI sebesar Rp350 juta, PT BPD DIY sebesar Rp50 juta, PT BSI sebesar Rp30 juta, PT Amartha Fintech sebesar Rp 5 juta dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sebesar Rp3 juta.Pada FinExpo 2023 juga diadakan kegiatan Syariah Financial Fair (Syafif) yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di masyarakat. Syafif juga mendorong sinergi dan kolaborasi dengan LJK Syariah untuk bisa berpartisipasi dan ikut mengedukasi, mengenalkan dan mempromosikan produk dan layanan jasa keuangan Syariah kepada masyarakat.Selain itu, juga dilakukan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) yaitu Teka Teki Silang (TTS) Terpanjang dengan Tema Keuangan Syariah. TTS ini terdiri dari 500 pertanyaan, berukuran lebar dua meter dan panjang 99 meter. Para pengunjung dan pelajar telah mengisi TTS sejak tanggal 26 September 2023. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan minat pengunjung untuk lebih mengenal dan menguji pengetahuannya tentang keuangan Syariah.