Millennial Tourism Corner, Upaya Menarik Milenial Jogja Terjun di Pariwisata By sapti nurul hidayati Posted on 24 August 20196 min read 0 310 Share on Facebook Share on Twitter Share on Pinterest Share on Linkedin Millennial Tourism Corner berlangsung sangat meriah di Upnormal Coffee Roaster jalan Kaliurang km.5, Sleman DIY, jumat malam (23/8). Millennial Tourism Corner sendiri adalah acara talkshow yang merupakan program unggulan dari Tim Percepatan Pengembangan Millenial Tourism Kementerian Pariwisata Indonesia. Acara ini dimaksudkan sebagai sarana mendorong minat generasi milenial untuk terlibat di Industri Pariwisata.“Millennial adalah masa depan pariwisata Indonesia. Who Wins the Future, Wins The Game. Ini adalah implementasi kebijakan Kementerian Pariwisata yang serba digital melalui Tourism 4.0”, jelas Arief Yahya, Menteri Pariwisata.Millennial Tourism Corner, Upaya Menarik Milenial Jogja Terjun di PariwisataSetelah sebelumnya Millennial Tourism Corner menyambangi 3 kota yakni Jakarta, Bandung dan Tomohon. Kali ini giliran generasi milenial Jogja yang memperoleh kesempatan untuk mengikuti keseruannya. Acara Millennial Tourism Corner yang dimulai sejak pukul 15.00 hingga 18.00 WIB ini berlangsung dengan meriah. Para peserta yang kebanyakan berasal dari generasi milenial tampak antusias mengikutinya.Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menjelaskan, kemajuan teknologi informasi telah memberi dampak nyata bagi perkembangan pariwisata Indonesia. Ini juga memberi inspirasi pada generasi milenial untuk turut membantu program pemerintah melalui platform digital.“Wisatawan milenial memiliki power karena mereka besar dan aktif di dunia maya. Tapi, kondisinya belum terlayani dengan baik. Inilah yang akan dilakukan Kemenpar. Yakni memfasilitasi kesediaan pariwisata terbaik bagi kaum millennial,” ungkap Arief Yahya.Menurutnya, zaman sekarang perilaku wisatawan sudah sangat digital. Sekitar 70% travellers melakukan ‘search dan share’ melalui platform digital. Sehingga, lebih dari 50% inbound travellers yang datang ke Indonesia adalah kaum millennial.Gabriella Patricia Mandolang Ketua Tim Millennial Tourism dalam sambutannya mengatakan sudah saatnya generasi milenial mengambil peranan untuk memajukan pariwisata di Indonesia dengan memanfaatkan kelebihan dari perangkat digital. Jangan puas hanya sebagai penikmat saja, tapi harus mau bergerak menjadi pelakunya. Dengan bergerak dan bersinergi bersama komunitas-komunitas yang sudah ada.Meramaikan kegiatan Millennial Tourism Corner hadir pula beberapa narasumber muda yang tampil secara bergilir. Ada Ongki Kurniawan Executive Director Grab Indonesia yang bicara mengenai besarnya peluang dan kesempatan dalam industri pariwisata.Lalu ada Rizka Maulita Asisten Manager of Sponsorship Relation Ismaya Group yang menjelaskan mengenai bukti petensial atraksi dalam perkembangan dunia pariwisata. Ada pula Firmansyah Zakariya Founder Musisi Jogja Project. Di acara Millennial Tourism Corner, Firmansyah bicara dari sudut pandang pelaku pembuat konten atraksi pariwisata khususnya di Yogyakarta.Millennial Tourism Corner ini memiliki beberapa tujuan penting. Antara lain mendukung upaya pemerintah dalam pemberdayaan SDM, dan menjadikan generasi millennial sebagai perpanjangan tangan pemerintah. Khususnya dalam mempromosikan pariwisata melalui media digital.Millennial Tourism Corner, Upaya Menarik Milenial Jogja Terjun di PariwisataDaerah Istimewa Yogyakarta sendiri menjadi target pelaksanaan Millennial Tourism Corner karena potensi wisata yang dimilikinya memiliki peluang besar untuk dikembangkan secara digital. Banyak destinasi digital Jogja yang nyata-nyata bisa eksis sampai saat ini, misalnya saja tebing breksi. Ditambah lagi, dengan terpilihnya Borobudur sebagai salah satu dari 5 destinasi wisata unggulan, maka peluang generasi milenial Jogja untuk turut berperan di industri wisata sangatlah terbuka lebar.Tidak bisa dipungkiri pariwisata merupakan sektor unggulan di Indonesia. Keindahan panorama dan kekayaan kultur Indonesia adalah modal besar yang ada di negara kita. Dan semua memerlukan strategi dan cara untuk memonetisasinya.Di zaman serba digital ini, peranan generasi millenial sangat besar untuk menjadikan sebuah tempat wisata menjadi viral. Apalagi berdasar data yang ada, 50% wisatawan adalah golongan milenial. Sehingga sangat sayang jika golongan milenial ini hanya penikmat, bukan pelaku wisata di Indonesia. Padahal dengan potensi yang dimiliki, bukan tidak mungkin para milenial ini bisa menjadi pelaku wisata yang hebat dan mumpuni.Baca juga artikel menarik lainnya Sapti Nurul.