Lebaran bersama Gudeg Manggar

11 min read
0
430

genpijogja.com – Berawal dari share info di WAG SONJO-pangan, saya menemukan postingan dari salah satu anggota terkait Gudeg Manggar.

SONJO-pangan merupakan sebuah group online yang digagas oleh teman-teman UGM untuk membantu kebangkitan ekonomi teman-teman UMKM se-DIY di era pandemi covid-19 ini.

Hampir tiap hari, di group tersebut, bergabung banyak teman UMKM yang menjajakan dagangannya secara online. Menurut saya, group ini lebih terpercaya, karena yang membagikan info adalah si pemilik UMKM sendiri.

Baca juga: Bakso Kelor Teges, Bakso Sehat Marai Teges

Lebaran bersama Gudeg Manggar 2

Saya langsung me-screenshot tawaran Gudeg Manggar, membagikan info ke banyak teman, dan mengontak si penjual.

Mbak Nurti, si penjual Gudeg Manggar, menyampaikan informasi bahwa 1 (satu) besek Gudeg Manggar dengan komposisi gudeg manggar, telur ayam 4 butir, ¼ (seperempat) ayam kampung, dan sambal krecek dibanderol dengan harga Rp75.000.

Saya pun memesan 3 (tiga) besek Gudeg Manggar kepada mbak Nurti, si penjual Gudeg Manggar.

Setelah beberapa percakapan, saya menanyakan lokasi si penjual. Ternyata, mbak Nurti tinggal di daerah Bantul yang sangat selatan sekali. Padahal saya tinggal di kawasan utara DIY.

Buru-buru saya buka aplikasi go-send dan grab-express di handphone. Ternyata biaya kirim Gudeg Manggar di Bantul ke Sleman hingga Rp70.000. Duh, kok lebih mahal ongkos kirim ketimbang harga Gudeg Manggar-nya, ya? gumam saya.

Untungnya, lagi-lagi di WAG SONJO-pangan, salah seorang teman membagikan aplikasi kirim murah bernama Mr. Speedy. Hmmm… info yang sangat bermanfaat buat saya.

Dalam sekejap, Mr. Speedy menunjukkan ongkos kirim dari alamat Gudeg Manggar mbak Nurti ke rumah saya hanya Rp37.400. Ok sip. Saya order untuk hari Selasa, 11 Mei 2021, 2 (dua) hari sebelum lebaran Idul Fitri.

Baca juga: Kecap Manis Sang Surya, Kecap Manis Tanpa Penyedap dan Pengawet

Lebaran bersama Gudeg Manggar

Apa sih Gudeg Manggar?

Dalam buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia yang ditulis oleh Fadly Rahman. Gudeg telah ada sejak awal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.

Bahkan, diceritakan dalam kisah-kisah lama bahwa Pembayun, putri dari Panembahan Senopati (pendiri Kerajaan Mataram Islam) memasak manggar (bunga kelapa) menjadi makanan untuk para prajurit yang saat itu membangun tanah perdikan yang kelak menjadi cikal bakal Kerajaan Mataram Islam.

Mataram Islam memang dibangun di atas tanah perdikan yang merupakan hadiah dari Sultan Trenggono (Sultan Demak) atas kemenangan Panembahan Senopati yang berhasil membunuh Arya Penangsang (Adipati Jipang).

Disinyalir, tanah hadiah tersebut yang berlokasi di daerah selatan Jawa ditumbuhi banyak pohon kelapa. Itu sebabnya, di era tersebut, bunga kelapa (manggar) sebagai bahan baku utama pembuatan gudeg tersedia sangat banyak.

Baca juga: Kuliner Unik dan Praktis, Rendang Belut Good Fish

Lebaran bersama Gudeg Manggar

Gudeg Manggar di Era Sekarang

Tidak semua orang Jogja asli (lahir dan bertumbuh besar di Jogja) pernah makan Gudeg Manggar. Kok bisa?

Iya. Tidak seperti gudeg nangka yang jamak dijual di wilayah Kota Jogja atau di mBarek (sentra Gudeg di Sleman – utara UGM). Gudeg Manggar sangat jarang dijual. Hal ini wajar, mengingat manggar (bunga kelapa) sebagai bahan baku utama gudeg, memang sulit dicari.

Saya sendiri terakhir makan Gudeg Manggar sekitar akhir tahun 2018 bersama kak Laila Dimyati, seorang juri kompetisi barista kopi, di Gudeg Manggar Yu Sri Patangpuluhan Kota Yogyakarta.

Sayangnya, Gudeg Manggar Yu Sri ini bukanya setelah jam 9 malam. Jadi, kalau ngidam Gudeg Manggar di siang hari, saya harus mlipir ke selatan Jogja.

Salah satu favorit saya, Gudeg Manggar di daerah Srandakan Bantul. Tak jauh dari jembatan perbatasan Bantul dengan Kulon Progo, di sana ada Gudeg Manggar yang sangat terkenal, yaitu Gudeg Manggar Ibu Jumilan.

Citarasa Gudeg Manggar Mbak Nurti

Mbak Nurti, sebenarnya bukan penjual Gudeg Manggar asli. Bapaknya Pak Mulyadi, seorang distributor Oven Gas, Mesin Bakery dan Loyang Alumunium dan pemilik Toko Kafa Sumber Makmur Abadi.

Pandemi Covid-19 membuat mbak Nurti banting setir menjual makanan, salah satunya Gudeg Manggar secara online untuk membantu perekonomian keluarga. Untungnya ada WAG SONJO-pangan sehingga kami bisa berkenalan.

Pertama mencicipi Gudeg Manggar mbak Nurti, saya jadi teringat dengan taste Gudeg Hj. Amad. Berbeda dengan Gudeg Yu Djum, Gudeg Yu Narni dan Gudeg Bu Juminten yang manis, Gudeg Hj. Amad terasa gurih nikmat.

Gudeg Hj. Amad adalah gudeg yang biasanya saya rekomendasikan untuk teman-teman luar pulau Jawa yang baru pertama kali ke Jogja dan makan gudeg.

Gurih olahan gudeg Hj. Amad sangat khas. Yang membuat berbeda antara Gudeg Hj. Amad dengan gudeg yang lain adalah kasat di lidah, tidak benyek – lembek dan berair.

“Rahasianya pada pemilihan nangka”, begitu jawab pak Agus, anggota DPRD Provinsi DIY, yang merupakan owner dari Gudeg Hj. Amad.

Ayam kampung dari Gudeg Manggar mbak Nurti juga sangat gurih dan empuk. Tampak dari warnanya bahwa ayam kampung dan telur dimasak dengan santan sehingga empuk dan gurih.

Sayangnya, sambal krecek buatan mbak Nurti kurang pedas untuk ukuran lidah saya. Saya harus memasukkan beberapa cabe rawit di kuah krecek, kemudian memasaknya berbarengan.

Baca juga: Kunir Jalak, Praktisnya Minum Jamu

Lebaran bersama Gudeg Manggar

Tak lupa, saya juga memasak daun pepaya agar komposisi Gudeg khas Jogja menjadi lengkap. Iya, benar. Kalau kamu pikir masakan khas Jawa Kuno itu manis, berarti kamu kurang belajar sejarah kuliner.

Komposisi masakan ala Jawa Kuno itu ya harus mengandung rasa manis, gurih, pahit dan pedas. Cara makannya pun harus bersama-sama. Dengan begitu, semua syaraf di lidah ikut menikmati. Perpaduan komposisi lidah tersebutlah yang akan menimbulkan rasa nikmat.

Pasti kamu bertanya-tanya kan, kenapa zaman sekarang semua kuliner di Jogja cenderung manis? Hohoho. Kapan-kapan saya ceritakan ya? Untuk kali ini, biarkan saya santai menikmati Lebaran bersama Gudeg Manggar Mbak Nurti.

Selamat berlebaran bersama keluarga, teman-teman.

Baca juga artikel tentang Kuliner atau tulisan menarik lainnya pacarkecilku

Cara membeli Gudeg Manggar mbak Nurti

Gudeg Manggar mbak Nurti bisa dibeli secara online langsung chat ke mbak Nurti wa.me/+6281225378009.

Satu besek Gudeg Manggar dengan komposisi gudeg manggar, telur ayam 4 butir, ¼ (seperempat) ayam kampung, dan sambal krecek dibanderol dengan harga Rp75.000.

Lokasi Gudeg Manggar mbak Nurti

Gudeg Manggar mbak Nurti berlokasi di Gaduh, RT. 31 Jetis Km.14,5 Jalan Parangtritis, Panjangjiwo, Patalan, Kecamatan Jetis, Bantul.

Silakan klik google maps untuk lokasi Gudeg Manggar yang lebih lengkap.

Pengiriman Gudeg Manggar mbak Nurti

Jika Anda membeli Gudeg Manggar dalam partai kecil, saya sarankan untuk menggunakan jasa Mr. Speedy.

Perbandingan harganya. Untuk hari yang sama, dari alamat rumah mbak Nurti ke rumah saya, jika menggunakan aplikasi go-send dan grab-instant di handphone menghabiskan biaya hingga Rp70.000.

Sedangkan jika menggunakan aplikasi Mr. Speedy membutuhkan biaya hanya Rp37.400 untuk ongkos kirimnya.

Load More Related Articles
Load More By pacarkecilku
Load More In Review