Langgar Dhuwur Boharen: Langgar Cantik di Bagian Timur Kotagede

7 min read
0
1,303

genpijogja.com – Pada abad ke-19, penduduk yang beragama Islam makin banyak di Kotagede. Begitu juga dengan semangat beragama Islam. Padahal, Masjid Gedhe Mataram tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kotagede yang sudah cukup besar. Selain itu, masyarakat juga membutuhkan ruang yang lebih privat untuk beribadah.

Masyarakat Kotagede yang berkecukupan dari segi keuangan maupun keruangan pada akhirnya membangun langgar (mushola) di bagian rumah mereka. Salah satu contohnya adalah Langgar Dhuwur yang berada di Kampung Boharen.

Baca juga: Masjid Plosokuning, Masjid Tua di utara Jogja.
Langgar Dhuwur Boharen: Langgar Cantik di Bagian Timur Kotagede
Langgar Dhuwur Boharen: Langgar Cantik di Bagian Timur Kotagede

Langgar Dhuwur kini berada di bagian rumah dari keluarga KH Ahmad Charris Zubair yang merupakan generasi keempat pemilik rumah. Namun, bangunan ini dulunya dibangun oleh pedagang bernama Muksin bin Mukmin di tahun 1330 Hijriah atau tahun 1911/1912 Masehi berdasar inskripsi tulisan tahun di dinding Langgar Dhuwur.

Kegiatan beragama seperti shalat fardhu dan pengajian sering dilakukan di sini. Namun, pada tahun 2014 Langgar Dhuwur ditutup untuk umum karena khawatir tidak dapat menopang jumlah dan berat jamaah yang menggunakan langgar. Walaupun jujur saja, saat menginjakkan kaki di lantai kayu bagian atas Langgar Dhuwur tidak terasa adanya ‘ringkih’ pada kayunya.

Dari luar, bangunan ini terlihat seperti bangunan sederhana bertingkat dua. Namun, ketika kaki melangkah ke dalam, bangunan ini terlihat lebih cantik apalagi ditambah gavel berbahan kayu yang biasanya ada di rumah-rumah bergaya Eropa. Lantai pertama Langgar Dhuwur digunakan untuk buang hajat maupun mandi. Dinding-dindingnya berbahan dasar bata. Terdapat juga sumur di sampingnya. Seperti tempat shalat di atasnya, bagian ini tidak digunakan lagi.

Baca juga: Menilik Kemegahan Bangunan Pengisi Masa Tua Sang Sultan Sugih
Langgar Dhuwur Boharen: Langgar Cantik di Bagian Timur Kotagede
Langgar Dhuwur Boharen: Langgar Cantik di Bagian Timur Kotagede

Lantai kedua Langgar Dhuwur, seperti yang kita ketahui, digunakan untuk shalat. Terlihat dengan lapangnya bagian ini ditambah adanya mihrab atau pengimamam di bagian barat. Atap berbentuk limasan dari bangunan ini ditopang dinding kayu yang berfungsi sebagai pelindung ruangan di dalam dan sebagai pembatas dari ruangan di sisi selatannya.

Di bagian tersebut terdapat kentongan yang dibuat pada tahun 2602 kalender Nippon atau 1873 kalender Jawa. Agak jarang melihat benda yang bertarikh tahun Nippon atau Jepang mengingat singkatnya masa kekuasaan Jepang di Nusantara. Sampai di bagian tersebut, saya melihat ruangan ini cukup berdebu sehingga pernyataan bahwa Langgar Dhuwur sudah bertahun-tahun jarang digunakan dapat diterima.

Baca juga: Mengagumi Keindahan Rumah Putra Mahkota Kesultanan Yogyakarta
Langgar Dhuwur Boharen: Langgar Cantik di Bagian Timur Kotagede
Langgar Dhuwur Boharen: Langgar Cantik di Bagian Timur Kotagede

Mengapa langgar ditempatkan di bagian paling atas dari suatu kompleks bangunan?

Sebenarnya, orang-orang Jawa susah lepas dari tradisi Hindu-Buddha yang lebih dari satu millenium telah berkelindan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satunya, konsep Tri Hita Kirana dalam pembuatan rumah. Konsep tersebut melebur 3 elemen yaitu pahyangan (tempat koneksi antara sang akaryo jagad dan manusianya), palemahan (tanah atau lingkungan sekitar rumah) dan pawongan (manusia).

Langgar berada di lingkup pahyangan karena merupakan tempat berinteraksinya manusia dan Tuhan-nya. Interaksi tersebut merupakan interaksi yang vertikal dan komponennya biasa ditempatkan di tempat paling tinggi atau terdepan. Dalam hal ini, Langgar Dhuwur berada di lingkup pahyangan, di bagian tertinggi rumah juga terdepan.

Baca juga: Kantor Perusahaan Kolonial yang masih bisa kamu jelajahi di Titik Nol Jogja
Langgar Dhuwur Boharen: Langgar Cantik di Bagian Timur Kotagede
Langgar Dhuwur Boharen: Langgar Cantik di Bagian Timur Kotagede

Agama Islam sendiri tidak mengatur tentang bagaimana bentuk tempat peribadatan, baik itu masjid maupun langgar. Sehingga variasi seperti Langgar Dhuwur ini, ya wajar-wajar saja.

Menemukan Langgar Dhuwur sebenarnya gampang-gampang susah. Untuk menuju langgar ini, Anda bisa melewati gang Arjuno yang akan berakhir di barat daya Pasar Legi Kotagede. Jangan lupa, sebagai orang Jawa, pakai selalu GPS (Gunakan Penduduk Sekitar) jika tersesat. Kalau beruntung, Anda bisa menemukan pemilik rumah dan langsung bercakap-cakap sendiri dengan beliau.

Baca juga: Kampung Kauman Jogja: Pesona Rumah Indis dan Saudagar Batik di masa silam.
Langgar Dhuwur Boharen: Langgar Cantik di Bagian Timur Kotagede
Langgar Dhuwur Boharen: Langgar Cantik di Bagian Timur Kotagede

Ingatkan diri Anda tentang sopan santun bertamu ke rumah orang lain karena Anda harus paham bahwa Langgar Dhuwur adalah properti pribadi. Jadi, demi kebaikan kita bersama, please jangan slonong boy kalau datang ke Langgar Dhuwur. Mari kita citrakan bahwa anak muda, selain millenial kita juga paham unggah-ungguh orang Jawa. Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.

Selamat menjelajahi Kotagede!

Baca juga artikel terkait Heritage atau tulisan menarik lainnya Muhammad Faiz.
Load More Related Articles
Load More By Muhammad Faiz
Load More In Heritage