Lakukan Pemeliharaan Puluhan Armada, Balai Yasa Yogyakarta Siap Dukung Angkutan Lebaran 2023 By Dewangga Liem Posted on 5 April 20236 min read 0 82 Share on Facebook Share on Twitter Share on Pinterest Share on Linkedin GENPI JOGJA – Persiapan menjelang momen mudik Lebaran pada bulan Ramadan 1444 Hijriah tahun ini terus dilakukan PT KAI. Salah satunya adalah perawatan armada kereta dan lokomotif yang akan digunakan pada libur panjang mendatang. Melalui UPT Balai Yasa Yogyakarta, puluhan armada telah selesai dilakukan perawatan total. Hal itu dilakukan demi memberikan kenyamanan kepada para pengguna jasa kereta api saat mudik nanti.“Untuk lokomotif sampai dengan Lebaran ini kami sudah melakukan perawatan sebanyak 22 unit lokomotif sedangkan untuk KRD (kereta rel diesel) kami sudah melakukan perawatan sebanyak 25 train set,” kata Executive Vice President UPT Balai Yasa Yogyakarta Eko Windu Widio Purnomo kepada awak media, Senin (3/4/2023).Disampaikan Eko, baik lokomotif dan KRD itu memang rutin dilakukan pemeliharaan. Terlebih jelang momen Lebaran mendatang agar tak ada kendala saat digunakan.“Untuk lokomotif dan KRD yang dimana kebetulan mempunyai riwayat gangguan atau apa, kami lakukan general check up. Untuk suatu saat di angkutan Lebaran nanti diharapkan lokomotif dan KRD tersebut bisa andal dan tanpa gangguan,” terangnya.Beliau juga mengatakan bahwa pihaknya mendapat tenggat perawatan pada 10 April 2023 untuk angkutan Lebaran. Namun saat ini seluruh pekerjaan telah diselesaikan dan seluruh armada siap digunakan untuk operasional mendukung angkutan lebaran.“Batas kami adalah tanggal 10 April dan sekarang yang jatuh tempo overhaul itu sudah keluar semua. Kemudian yang datang ke sini adalah perbaikan agar lokomotif-lokomotif yang tadinya kena gangguan itu bisa menjadi handal kembali,” paparnya.Balai Yasa menurut Eko juga bersiap menyiagakan personel pada saat momen angkutan Lebaran di sembilan daerah operasi yang ada di Jawa. Apabila terjadi hal-hal urgent tim Balai Yasa langsung bergerak melakukan upaya di lapangan.Asisten Manajer Quality Control Balai Yasa Yogyakarta Farih mengatakan lokomotif yang dilakukan pemeliharaan itu nantinya akan tersebar untuk digunakan di seluruh wilayah. Mulai dari daerah operasional (DAOP) 1 hingga 9.“Untuk dinasan lokomotifnya muter itu ya. Kembali lagi KAI sudah punya jadwal dinasan, itu akan muter dan disesuaikan dengan daerah operasinya,” ujar Farih.Diungkapkan Farih, pihaknya juga melakukan pemeliharaan terhadap lokomotif yang berumur paling tua yakni seri 77. Lokomotif itu sudah dioperasikan sejak 1977.Bengkel lokomotif terbesar di Asia Tenggara ini juga membuka peluang kepada seluruh siswa dan mahasiswa perguruan tinggi untuk dapat melakukan praktek kerja lapangan (PKL). Dengan tentu jurusan pendidikan tersebut sesuai dengan bagian-bagian pekerjaan yang berada di UPT Balai Yasa Yogyakarta.Berdasar data yang kami terima, tahun 2023 ini balai yasa menerima 142 peserta PKL dengan berbagai jurusan. Paling banyak peserta PKL berasal dari UGM dan UNY serta dari berbagai SMK dan perguruan tinggi negeri maupun swasta dari berbagai wilayah di Jogja, Jawa Tengah dan Jawa Timur.Balai Yasa menurut Eko juga bersiap menerima kunjungan edukasi. Terlebih pada ulang tahun KAI ke-77 yang lalu, antara Direktur Utama dan Kepala Dinas Pariwisata DIY melakukan pembicaraan untuk menjadikan Balai Yasa sebagai salah satu destinasi wisata edukasi di Jogja.Masyarakat umum dan para pelajar dapat mengajukan permohonan kunjungan kepada management Balai Yasa. Untuk sementara kunjungan ke Balai Yasa dibatasi maksimal 100 orang peserta, jika lebih maka akan dilakukan pembagian rombongan.Sebagai destinasi edukasi, Balai Yasa siap mengajak peserta berkeliling masuk ke dalam work shop untuk melihat dan belajar tentang seluk beluk bengkel lokomotif ini. Jika beruntung, rombongan akan diajak naik KRD yang telah selesai perawatan untuk sekedar menikmati perjalanan singkat menyusuri jalur uji coba di depan Balai Yasa Yogyakarta.Berdasarkan data sampai dengan bulan Maret 2023 balai yasa Yogyakarta telah dikunjungi sebanyak 1298 peserta yang datang dari lembaga pendidikan yang berada di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.