Kraton Jogja Gelar Pameran Temporer Adhyatmaka: Sang Adiwira, Sri Sultan Hamengku Buwono II

6 min read
0
391

genpijogja.com – Setelah tahun lalu sukses mengedukasi masyarakat dengan pameran bertemakan Sri Sultan Hamengku Buwana I, tahun ini Kawedanan Hageng Punakawan Nityabudaya Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat kembali menyelenggarakan pameran temporer Adhyatmaka bertema Sang Adiwira: Sri Sultan Hamengku Buwono II.

Pameran ini telah dibuka pada Kamis, 29 Oktober 2020 bertepatan dengan Garebeg Maulud Nabi Muhammad SAW, hingga 31 Januari 2021. Garebeg sendiri tetap diadakan oleh Kraton Jogja namun tertutup dan sesuai protokol kesehatan.

Kraton Jogja Gelar Pameran Temporer Adhyatmaka: Sang Adiwira, Sri Sultan Hamengku Buwono II
Kraton Jogja Gelar Pameran Temporer Adhyatmaka: Sang Adiwira, Sri Sultan Hamengku Buwono II

Mulai tahun ini pameran temporer ini mempunyai sebutan Adhyatmaka yang berarti ilmu pengetahuan. Sesuai tujuannya memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat setiap tahunnya. Pameran Sang Adiwira akan berlangsung selama 3 bulan ke depan hingga 31 Januari 2021 bertempat di Plataran Kedhaton Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Pameran kali ini menghadirkan koleksi Museum Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat baik yang berasal dari Sri Sultan Hamengku Buwono II maupun benda-benda lain yang berkaitan dengan Sultan ke dua Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat ini.

“Meski telah lebih dari 20 dasawarsa, bentuk legitimasi Sultan kedua masih dapat disaksikan seperti bangunan Benteng Baluwarti, Pesanggrahan Rejowinangun, Cendanasari, dan Gua Siluman, serta manuskrip pusaka yang hingga kini masih tersimpan di dalam Keraton Yogyakarta. Maka, kisah Sang Perwira inilah yang kemudian kami angkat menjadi tema dalam Pameran Temporer Adhyatmaka tahun ini,” jelas GKR Bendara, Penghageng KHP Nityabudaya.

IMG_20201029_110227 (3)

Masyarakat dan wisatawan dapat menyaksikan pameran pada hari Selasa hingga Minggu pukul 08.00-14.00 WIB. Tentu saja karena masih masa pandemi maka harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Pengunjung dapat masuk menyaksikan pameran dengan membeli tiket seharga Rp8.000 atau memilih tiket dengan harga Rp15.000 jika ingin terusan berwisata keliling Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat .

Bagian-bagian yang dipamerkan tentang Sri Sultan Hamengku Buwana II ini lebih mengisahkan beliau sebagai seorang ksatria. Mulai dari busana untuk tari-tarian, busana lawatan/kunjungan kenegaraan, hingga penobatan raja. Seperti busana yang digunakan untuk menarikan Beksan Lawung dan Beksan Sekar Medura terpajang rapi di ujung-ujung ruangan.

“Beksan Lawung ini merupakan tarian yang diciptakan Sri Sultan kedua untuk menyamarkan kegiatan ketika para prajurit berlatih gerakan-gerakan perang menggunakan tombak. Sedangkan Beksan Sekar Medura adalah tarian yang menggambarkan perayaan kemenangan para prajurit setelah perang. Di akhir sesi mereka melakukan toast meminum anggur”, jelas Jeng Siti salah satu abdi dalem yang menemani berkeliling pameran.

Kraton Jogja Gelar Pameran Temporer Adhyatmaka Sang Adiwira, Sri Sultan Hamengku Buwono II

Pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana II (1792-1812) Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat mengalami peristiwa politik dan turbulensi kebudayaan yang bertubi-tubi. Salah satunya peristiwa Geger Sepoy atau Geger Sepehi. Di pameran akan dijelaskan sedikit tentang peristiwa tersebut.

Selain itu terdapat batik khas karya Sri Sultan Hamengku Buwana II yang mengisahkan tentang gejolak hati beliau saat mempunyai selir dari keturunan Tionghoa karena tidak disetujui oleh ayahnya yaitu, Sri Sultan Hamengku Buwana I. Batik ini kemudian telah legal disahkan hanya untuk dipakai oleh keturunan Sri Sultan Hamengku Buwana II.

Pameran ini juga  mengisahkan gaya hidup seorang Raja kala itu. Terdapat satu spot pameran yang menjelaskan bahwa Sri Sultan Hamengkubuwono II mempunyai kegemaran minum teh, wine dan kopi. Serta tak lupa kegemaran beliau mengkonsumsi cerutu.

fajar

Selain melalui pameran offline, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat juga akan melakukan pameran via online/virtual mengadakan webinar, pertunjukan, diskusi yang lebih spesifik mengenai Sri Sultan Hamengku Buwana II. Jadwal kegiatan akan diumumkan menyusul di website dan media sosial Kraton Jogja.

”Bagi masyarakat yang ingin melengkapi catatan sejarah Jogja maka harus mengunjungi pameran Sang Adiwira ini. Sepenggal kronik kisah dari Sri Sultan Hamengku Buwana I hingga Sri Sultan Hamengku Buwana X diceritakan melalui sudut pandang lain di pameran ini”, ujar Fajar Widjanarko, kurator pameran temporer Adhyatmaka Kraton Jogja.

Load More Related Articles
Load More By Sany Maya
Load More In Event