Jagongan Wagen, Mendobrak Pakem Lewat Walaya Gangsa

5 min read
0
316

genpijogja.com – Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) bersama Bakti Budaya Djarum Foundation gelar Jagongan Wagen edisi ke delapan dengan tajuk utama “Walaya Gangsa” pada Sabtu (26/10) di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK), Yogyakarta.

Wahyu Thoyyib Pambayun, penerima hibah seni Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) 2019 akan tampil dalam Jagongan Wagen dalam komposisi yang di luar pakem tradisi. Hal ini dilakukan dalam upaya melestarikan budaya dengan cara mencari kemungkinan-kemungkinan baru.

Jagongan Wagen, Mendobrak Pakem Lewat Walaya Gangsa
Jagongan Wagen, Mendobrak Pakem Lewat Walaya Gangsa

Thoyyib lahir di Wonogiri, Jawa Tengah. Ia adalah seorang dalang, pemusik dan komponis gamelan Jawa. Sebagai dalang, Thoyyib pernah mendapatkan penghargaan penyaji terbaik dalam Festival Dalang Remaja tingkat Jawa Tengah (2012). Sebagai pemusik, Thoyyib terlibat dalam musik film “Setan Jawa” yang dikomposeri oleh Rahayu Supanggah dan disutradarai oleh Garin Nugroho.

Thoyyib juga pernah terlibat misi kesenian di beberapa negara, diantaranya; Singapura (2011), Perancis (2012), Tiongkok (2014), Australia, Belanda, Inggris, Skotlandia (2017) dan Jerman (2018).

Sebagai komposer, karya-karya Thoyyib telah ditampilkan dalam beberapa acara diantaranya; Bukan Musik Biasa, Festival Musik Tembi, Yogyakarta Gamelan Festival, International Gamelan Festival Solo dan Pertemuan Musik Surabaya.

Walaya Gangsa, judul gelaran karya Thoyyib, di ambil dari bahasa Sansekerta. Walaya berarti pengembaraan atau penjelajahan, sedang Gangsa berarti gamelan. Sebuah karya pertunjukan yang berisi lima komposisi dari eksperimentasi alat musik gamelan.

Walaya Gangsa berangkat dari upaya Thoyyib mencari kemungkinan – kemungkinan baru dari sesuatu yang selama ini telah menetapkan pakemnya. Rasa aman dan nyaman menurut Thoyyib akan menjadi senjata ampuh untuk membenamkan daya kritis seseorang dalam melihat hal-hal yang sedang berlangsung di hidupnya.

Bak katak dalam tempurung, wawasan dan pengetahuan memupuk rasa cepat puas sekaligus penolakan pada realita di luar diri yang terus bergerak. Fenomena ini yang direfleksikan Thoyyib melalui pertunjukan musik ini.

Melalui perjalanan artistiknya, bagi Thoyyib bermain gamelan dengan pakem tradisi adalah zona nyaman.

Pakem-pakem untuk melanggengkan mitos masa lalu yang dicitrakan sebagai yang klasik, adiluhung, unggul tiada banding, serta diangankan sebagai budaya yang halus dan tinggi.

Walayagangsa dalam konteks ini hadir sebagai upaya keberanian Thoyyib melakukan penjelajahan kemungkinan baru dalam penciptaan komposisi gamelan.

Komposisi-komposisi yang mewakili usaha manusia melawan rasa aman dan nyaman. Upaya yang menjadi seruan bersama untuk mencari relevansi makna kekayaan budaya yang diwariskan. Sebab, berpasrah pada hal-hal yang dianggap selesai dan mapan, merupakan faktor minimnya usaha transformasi dan inovasi di akhir zaman.

Eksperimen Thoyyib dalam karya ini cukup menarik. Thoyyib mencampurkan laras Slendro dan Pelog, mengacak susunan Bonang, memainkan tiga Rebab sekaligus diiringi Kecapi dan Gender, bahkan memainkan dua vokal secara bersahut-sahutan.

Hal-hal tersebut tentu saja tidak akan ditemui dalam permainan gamelan tradisi yang sesuai pakem. Namun, Thoyyib mengerjakan karya ini dengan penuh tanggung jawab. Ia tetap mampu menghadirkan komposisi yang indah atau bahkan menantang daya apresiasi kita nantinya.

Wahyu Thoyyib Pambayun merupakan penerima hibah seni Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) 2019 sejak pertengahan Oktober 2019. Pemberian hibah seni PSBK 2019 dalam rangka melanjutkan spirit maestro seni Indonesia Bagong Kussudiardja.

Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) mewujudkan diri sebagai art center dengan misi mendukung pengembangan kreatif seniman dan masyarakat umum untuk terus terhubung pada nilai-nilai seni dan budaya, keberlanjutannya dan penciptaan nilai-nilai budaya melalui seni.

PSBK hadir sebagai laboratorium kreatif, tempat berkumpul, ruang presentasi karya seniman dari berbagai disiplin. Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) menghadirkan karya seniman-seniman muda, memfasilitasi riset-riset artistik dan pengembangan profesional, dan merancang program-program untuk meningkatkan community engagement dan pengembangan jaringan melalui kesenian.

  • Yogyakarta Gamelan Festival

    Sebanyak 700 Pengrawit Akan Bermain Bersama dalam YGF 28

    Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) akan kembali digelar selama satu minggu penuh mulai 20 A…
Load More Related Articles
Load More By pacarkecilku
Load More In News