IVAA dan Warga Kampung Dipowinatan Gelar Pameran Arsip “Ephemera” By Pras Chandrawardhana Posted on 16 December 20205 min read 0 263 Share on Facebook Share on Twitter Share on Pinterest Share on Linkedin Indonesian Visual Art Archieve (IVAA) bersama dengan warga Kampung Dipowinatan menggelar Festival Arsip yang akan dilaksanakan pada 16-22 Desember 2020 di Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) D.I. Yogyakarta.Tahun ini, IVAA berusaha mengenalkan geliat kampung Dipowinatan yang menjadi tempat IVAA berpijak dan berkembang selama sembilan tahun lebih. IVAA kemudian mencoba melihat praktik-praktik pengarsipan ala masyarakat kampung Dipowinatan yang kerap kali lewat dari pandangan lembaga maupun instansi pengarsipan.Dengan mengangkat tema yang bertajuk ‘Ephemera’, IVAA dan warga kampung Dipowinatan berharap terus dapat berkolaborasi dan memberikan pengetahuannya kepada semua masyarakat khususnya pada generasi muda untuk mengetahui sejarah kampungnya. Acara ini berangkat dari beberapa arsip yang dikumpulkan lalu dapat direspon oleh masyarkat Dipowinatan.Ephemera yang diadakan di kampung DIpowinatan ini juga sebenarnya merupakan metafor dari keberadaan kampung ini sendiri sebagai situs kreatif yang sementara dipaksa untuk menjadi sementara karena ditekan oleh mobilitas kota. melalui Ephemera juga sebenarnya warga Dipowinatan diajak untuk membagikan pengetahuan-pengetahuan lokalnya dari arsip yang dimiliki baik berupa foto, piagam, surat hingga berbagai kenangan yang dimiliki.Menurut Lisistrata Lusandiana, selaku direktur dari IVAA pameran arsip ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Hal ini disampaikannya pada Press COnference acara, Senin (14/12) di Ruang Publik Kampung Dipowinatan. Dalam acara ini juga ketua RW 1, 2, dan 3 menyampaikan antuasismenya.Pak Agus Sutopo yang merupakan Ketua RW 3 sekaligus ketua kampung Dipowinatan menyampaikan kegembiraannya perihal acara ini.“Kami warga sangat senang dengan adanya acara ini. Namun karena masih dalam situasi pandemi, kita harus tetap menjaga diri. Harus tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kampung akan mendukung semua kegiatan yang positif”, ujar pak Agus.Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sudah bekerjasama dengan satgas COVID-19 terkait dengan segala macam ijin dimasa pandemi.“Tiap pengunjung yang akan datang harus registrasi terlebih dahulu. Harus mengikuti protokol kesehatan. Tiap sesi kunjungan akan dibagi dalam beberapa sesi dengan jumlah pengunjung yang dibatasi.” tambahnya.Pameran ini juga turut menghadirkan beberapa acara lainnya seperti pertunjukkan teater dan musik puisi dengan berbagai tema. Diantaranya ‘Kelahiran Baru’, Circa: Membuka Lapisan Ingatan Dipowinatan. Serta acara berbagi Ilmu Kiyak-Kiyuk bersama ibu-ibu warga kampung Dipowinatan.Siska, sebagai perwakilan ibu-ibu PKK kampung Dipowinatan menyampaikan bahwa ibu-ibu turut senang karena diberi ruang dan fasilitator. Dalam hal ini ibu-ibu bisa turut andil dalam acara ini.“Sebagai ibu-ibu kami turut senang karena diberi ruang dan fasilitator. Kami juga nantinya akan berbagi ilmu kiyak-kiyuk yang sebenarnya adalah keseharian para ibu rumah tangga dalam menghadapi berbagai permasalahan. Mulai dari hubungan dengan suami, hubungan dengan tetangga, juga bagaimana mengatur ekonomi khususnya dimasa sulit. Ini jarang terkespos namun kita alami di rumah tangga,” ungkap Siska.Tak hanya itu, rangkaian acara festival arsip yang diadakan hingga tanggal 22 Desember ini juga jatuh bertepatan dengan perayaan hari ibu. Hal ini kemudian sangat menarik mengingat bahwa tempat pelaksanaan pameran juga menjadi lokasi dimana Kongres Perempuan pertama di Indonesia dilakukan. Untuk itu pula, Mentri Keuangan RI, Ibu Sri Mulyani juga dijadwalkan akan hadir dalam acara tersebut.Dan tak lupa semua kolaborasi pada Festival Pameran Arsip yang diselenggarakan oleh IVAA dan masyarakat kampung Dipowinatan ini juga merupakan acara puncak dari perayaan ulang tahun IVAA yang ke-25.