Gamplong, Studio Alam Beredukasi Sejarah dan Budaya

5 min read
0
1,510

Sudah nonton film Sultan Agung: The Untold Story? Kalau sudah, coba tebak lokasi syutingnya ada di mana? Yups, benar! Studio Alam Gamplong.

Sudah pernah berkunjung ke sana belum? Kalau belum, wajib nih diagendakan.

Studio Alam Gamplong
Studio Alam Gamplong

Studio alam Gamplong makin eksis setelah munculnya film besutan Hanung Bramantyo “Sultan Agung The Untold Story” yang membangun studio alam di desa wisata Gamplong sebagai lokasi syuting.

Berdiri di tanah lapang bekas lapangan bola, studio alam Gamplong menjadi ikon baru desa ini. Dengan adanya Studio alam Gamplong yang berkonsep sejarah Sultan Agung diharapkan masyarakat dan wisatawan dapat belajar mengenal sejarah dan budayanya sendiri.

Mooryati Soedibyo menghibahkan studio ini agar digunakan sebagai culture center Desa Wisata Gamplong. Kegiatan seni dan budaya dapat dilaksanakan di pendopo keraton. Rencananya studio alam Gamplong juga akan digunakan sebagai taman baca dan studio mini.

Saat peresmian studio alam Gamplong juga dihadiri oleh Presiden Jokowi pada bulan Juli tahun 2018 ini. Selain pendopo keraton Mataram, studio alam Gamplong terdiri dari bangunan-bangunan seperti songgo mataram, benteng VOC, jembatan ungkit, sungai Citarum, kampung Mataram dan kampung Pecinan.

Jangan lupa siapkan kamera jika datang ke studio alam Gamplong, karena setiap sudutnya sangat instagramable.

Studio alam Gamplong berada di Dusun Gamplong, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman. Desa ini berada kurang lebih 15 km dari kota Jogja. Berbatasan dengan Kabupaten Bantul dan Kulon Progo.

Aksesnya mudah, tinggal nebeng dengan kawan menggunakan motor atau mobil melewati jalan raya Wates sampai pertigaan Klangon. Kemudian belok ke utara hingga menemukan sebuah jembatan yang di bawahnya ada rel kereta api. Jalan masuk menuju Desa Wisata Gamplong ada di sampingnya.

Dalam perjalanan menuju Studio alam Gamplong, mata kalian akan dimanjakan oleh hamparan sawah dan pemandangan yang asri.

 

Selain ada studio alam, Gamplong juga terkenal dengan industri kerajinan turun menurun. Sejak tahun 1950 desa Gamplong terkenal dengan kerajinan tenun tradisionalnya. Mereka menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dalam proses produksi. Dari tenun kain (lurik), serat agel, mendong, eceng gondok, akar wangi dan juga lidi kelapa.

Terdapat 24 pengrajin di desa ini yang bergabung menjadi satu dalam Paguyuban Pengusaha Kerajinan Tegar. Hasil kerajinan mereka berupa stagen, dompet wanita, tas, serbet, berbagai macam souvenir dan lain-lain. Tidak main-main pangsa pasar mereka sudah internasional, konsumen mereka kebanyakan dari Australia bahkan Eropa.

Pengelola desa juga mengadakan workshop belajar menenun bagi para wisatawan. Didampingi langsung oleh ibu-ibu pengrajin, wisatawan dapat mencoba menenun sendiri.

Rombongan wisatawan juga dapat berkeliling desa menggunakan kereta mini dengan membayar sebesar Rp 100.000 per orang.

 

Kamu ingin membawa keluarga atau sahabat untuk eksplor desa lebih dari sehari? Tenang. Di desa ini sudah ada warga yang mengelola homestay. Setidaknya ada 180-an homestay yang siap ditinggali.

Warga sudah diberi pelatihan tentang seluk beluk homestay. Jadi, kalau mau menikmati kesunyian malam di Gamplong, kamu tak perlu khawatir mau menginap di mana.

Desa wisata Gamplong diam-diam sudah menjuarai lomba desa wisata tingkat kabupaten dan mewakili hingga level nasional. Dengan adanya studio alam Gamplong diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke desa wisata ini.

Kunjungan wisatawan meningkat, maka perputaran ekonomi masyarakat pun dapat meningkat dan sejahtera. Ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Apalagi banyak artis-artis nasional yang syuting di studio alam Gamplong. Sttt, bocorannya sih bulan September ini studio alam Gamplong akan digunakan syuting film Bumi Manusia yang kontroversial itu.

Kamu fansnya Iqbal Ramadhan, gasss buruan merapat ke studio alam Gamplong!

Load More Related Articles
Load More By Sany Maya
Load More In Destinasi Wisata