Categories: Kuliner

Es Jellygar Yang Menyegarkan

Sadar atau tidak, zaman sekarang berbagai hal didapatkan dengan mudah dan cepat. Hanya dengan punya ponsel pintar dan sebuah aplikasi, kita sudah bisa menikmati makanan dan minuman dari warung A yang lokasinya nun jauh di sana. Ingin pergi ke pantai yang ada di selatan, bisa langsung memesan jasa transportasi via online, atau pergi sendiri naik kendaraan pribadi.

Hal ini kadang membuatku jenuh. Meskipun sering pergi ke sana-kemari via kendaraan pribadi, aku adalah penggemar jalan kaki. Maka, beberapa waktu yang lalu, aku sengaja berwisata kuliner dengan jalan kaki. Selain karena dompet yang kering, aku juga ingin memandang satu per satu tempat yang selama ini hanya kulewati tanpa memperhatikannya.

Baca juga: Menikmati Bothok di Toko Bothok Angkring

Siang itu, aku merasa sedih kala memandang hal-hal yang kutemui di tengah perjalanan. Pada beberapa jalan, trotoar-trotoar yang harusnya untuk pejalan kaki, malah disalahgunakan oleh orang-orang menjadi tempat parkir. Zebra Cross yang jelas-jelas dibangun untuk keamanan dan kenyamanan pejalan kaki menyebrangi jalan raya, terkadang beberapa pengendara motor dan mobil mengacuhkan rambu, seolah tidak ingin disela perjalanannya.

Perjalananku sebagai pejalan kaki berakhir di Taman Kuliner Bantul, tepatnya di Kweni, Panggungharjo, Sewon, Kabupaten Bantul. Ada beberapa warung yang menjajakan kuliner, seperti ayam geprek. Namun, pada akhirnya mataku melirik Pondok Es Jellygar 56 yang sepertinya pas untuk kunikmati di siang terik.

Warung Pondok Es Jellygar tidak terlalu besar. Letaknya tepat di samping warung Ayam Geprek. Aku disambut dua meja untuk pelanggan di bagian depan, serta empat meja yang tertata rapi di bagian dalamnya.

Kuputuskan untuk memesan Mie Croni dan Es Jellygar rasa cokelat. Sebenarnya, aku sudah pernah mendengar Es Jellygar, hanya saja memang belum sempat merasakannya. Es Jellygar adalah minuman sejenis es campur, namun menggunakan Jelly dan agar-agar sebagai bahan utamanya. Maka dari itu, orang-orang menyingkatnya “Jellygar” yang berarti Jelly dan Agar-agar. Selain punya kepanjangan Jelly dan Agar-agar, minuman ini juga terkadang disebut Jelly Segar karena kesegaran rasanya.

Es Jellygar disajikan dalam mangkuk kaca yang berisi tumpukan es serut, agar-agar, jelly dan ditambah biji selasih di atasnya, kemudian dicampur sirup racikan sendiri. Jelly yang digunakan dalam minuman ini ada beragam warna dan bentuk. Ada warna oranye, merah, hijau, merah muda, sampai hitam dengan rasa yang berbeda-beda.

Baca juga: Es Tape Sompel, Cita Rasa Lokal yang Bikin Ketagihan

Awalnya, tampilan Es Jellygar hanya difokuskan pada es serut dan sirupnya, serta posisi jelly dan agar-agarnya ditumpuk di bagian paling bawah. Perkembangan tren kuliner, akhirnya pemilik memutuskan untuk memodifikasi tampilan Es Jellygar dengan memperbanyak jelly dan menaruhnya di bagian atas.

Selain Es Jellygar, warung yang dirintis sejak tahun 2007 ini juga memiliki Mie Croni sebagai salah satu menu andalannya. Mie Croni adalah menu modifikasi dari mie ayam yang menggunakan macaroni sebagai pengganti mienya. Menu Mie Croni bisa dipilih dari yang berkuah, kering ataupun nyemek.

“Menu Es Jellygar dan Mie Croni terinspirasi dari anak-anak yang pada saat kecilnya suka sekali dengan jelly. Pun kalau makan sayur, sukanya karena ada makaroninya. Jadi sejak itu, saya berpikir mengapa tidak buat menu sendiri dari kedua bahan itu saja”, ujar Bapak Bowo ketika ditanya awal membuat Es Jellygar dan Mie Croni.

Cukup dengan Rp6.000, pelanggan bisa memilih Es Jellygar yang memiliki berbagai rasa: cokelat, strawberi, melon, dan mocca. Sedangkan untuk Mie Croni, Bapak Bowo menjualnya dengan harga Rp9.000. Pengunjung bisa juga memilih topping seperti ceker seharga Rp2.000, sosis Rp1.000 dan telur Rp3.000.

Bagi para penggemar makanan pedas, Mie Croni bukanlah menu yang tepat untuk dicoba. Mie Croni tidak difokuskan pada pedasnya, melainkan bahannya yang merupakan makaroni. Namun, bagi para penggemar es, menu Es Jellygar sangat direkomendasikan karena perpaduan antara sirup dengan es serut serta jelly dan agar-agar menciptakan rasa segar tak terlupakan di tenggorokan.

Baca juga artikel menarik lainnya Dzatarisa Almas.

Recent Posts

Pasar Pojok Rumah DAS, Sederhana namun Penuh Kebersamaan

Yayasan Rumah DAS baru saja menyelenggarakan Pasar Kaget Pojok dengan tema Sajian Ramadan Penuh Kejutan. Agenda ini dilaksanakan pada 22-24…

4 days ago

Jelang Idul Fitri, PT KAI Daop 6 Siap Wujudkan Angkutan Lebaran Ceria dan Penuh Makna

KAI Daop 6 Yogyakarta berkomitmen menghadirkan Angkutan Lebaran melalui kereta api yang menyenangkan, sehingga pelanggan memiliki kesan yang penuh makna.…

1 week ago

Pengen Angkut Motor Gratis untuk Mudik? Gini Caranya

Untuk mengurangi kepadatan dan angka kecelakaan di jalan raya ketika arus mudik lebaran nanti, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan…

1 week ago

Simposium Internasional Budaya Jawa, Upacara Adat Bukan Sekadar Perayaan

Kasultanan Yogyakarta telah menjalankan tradisi dari era Sri Sultan Hamengku Buwono I beserta keluarga resmi mendiami Keraton Yogyakarta pada 7…

3 weeks ago

Pertama Kali, Penonton Turut Mendapat Dialog dalam Pementasan Beksan Trunajaya

Disetiap pembukaan pameran, Keraton Yogyakarta Hadiningrat akan mempersembahkan tarian yang bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Kali ini, untuk membuka pameran…

3 weeks ago

Ngopi Gratis Bareng KAI Bisa Dapat Diskon Tiket Kereta

PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali menyelenggarakan acara “Ngopi Bareng KAI 2024” mulai tanggal 1 hingga 2 Maret 2024. Di…

3 weeks ago

This website uses cookies.