D1410, Lokomotif yang Nyaris Punah dan Akan Bangkit Kembali

6 min read
0
1,443

Beberapa waktu yang lalu bersama komunitas pecinta kereta api wilayah Jogja dan sekitarnya mengunjungi bengkel lokomotif kereta api Yogyakarta. Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk melihat progress pekerjaan restorasi sebuah lokomotif uap. Lokomotif yang direstorasi ini memiliki seri D14 10, D14 merupakan jenis lokomotif dan 10 merupakan nomor urut lokomotif tersebut.

23167561_1837384346276557_1461915250677997459_n

Lokomotif D14 didatangkan pada tahun 1921-1922 oleh perusahaan kereta api pemerintah Hindia Belanda yang bernama Staatsspoorwegen yang berkantor di Parij van Java ini berasal dari dua pabrik yang berbeda. D14 “kloter” pertama didatangkan dari Hanomag di Jerman yang berjumlah 12 unit, dan unit ke-13 hingga ke-24 didatangkan dari pabrik Werkspoor, Belanda.

Tujuan dari Staatsspoorwegen mendatangkan lokomotif berdesain ramping ini untuk menambah armada pada lintas utama antara Buitenzorg atau Bogor hingga ke Sukabumi. Lintas tersebut yang berada di daerah pegunungan tentu saja memiliki kontur berkelok, sehingga lebih cocok menggunakan lokomotif yang ramping seperti D14 ini.

Setelah era kemerdekaan, lokomotif ini kemudian tersebar ke beberapa depo lokomotif yang berada di Jawa, diantaranya: Jatinegara dan Bogor tedapat 11 unit, Cianjur 8 unit, Purwakarta 3 unit dan Sidotopo di Surabaya memiliki 2 unit.

Baca juga:

Setelah kedatangan lokomotif diesel maupun kereta rel listrik, lambat laun memaksa Perusahaan Nasional Kereta Api mengurangi intensitas dinasan lokomotif D14 dan lokomotif uap lainnya. Kemudian kondisi tersebut diperparah pada saat era peralihan dari orde lama ke orde baru. Banyak lokomotif uap dibabat habis dan digantikan oleh lokomotif diesel dan KRL yang lebih canggih. Hingga pada akhirnya jumlah lokomotif seri D14 ini hanya tersisa satu unit saja, D1410 saja.

Lokomotif uap yang terselamatkan ini kemudaian dijadikan benda sejarah yang dikoleksi di museum. Selain museum transportasi TMII, kumpulan lokomotif uap jenis lainnya juga dapat ditemui di museum kereta api di Ambarawa.

IMG20190618093701

Sekian puluh tahun setelah lokomotif uap D1410 tidak dipergunakan untuk dinas kereta api, pada kisaran tahun 2017 lalu, presiden Indonesia menginginkan proyek pariwisata menggunakan kereta api. Kereta api wisata yang sudah ada di Solo akan ditambah armadanya, yaitu dengan mengaktifkan kembali lokomotif uap D1410. Sehingga, D1410 yang berada di TMII tersebut dibawa ke stasiun Purwosari, Solo pada sekitar bulan November 2017.

Yang menurut rencana, jalur kereta api wisata ini akan menyusuri lintas legendaris antara Solo Balapan hingga ke Ambarawa melalui stasiun Gundih dan Kedungjati. Lintasan tersebut relatif berkelok dengan sedikit tanjakan, dirasa cocok jika kedepannya kereta api wisata menggunakan sarana lokomotif penarik D14.

Perbaikan besar lokomotif ini terletak di gedung workshop bengkel sebelah ujung timur pojok selatan. Sehingga, dari halaman depan bengkel akan melalui banyak bagian bengkel dan berbagai macam lokomotif kekinian lain yang sedang dalam masa perawatan maupun perbaikan ringan hingga berat.

Baca juga:

Lokomotif D1410 ini dibongkar total hingga menyisakan badan lokomotif dan kaki-kaki saja. Meskipun dalam kondisi “sakit” lokomotif ini masih tampak gagah berdiri di rel dengan kolong di bawahnya dengan warna badan yang didominasi dengan warna hitam berkarat.

P6180813

Ketika kami mengunjunginya, para petugas sedang melakukan perbaikan bagian rangka bawah dan bagian dalam roda penggerak. Banyak komponen kecil maupun besar dan rumit dibutuhkan untuk dapat membangkitkan kembali lokomotif tua ini. Banyak bagian komponen yang diproduksi kembali di dalam negri dengan desain serta kualitas yang setara dengan aslinya. Hal ini dilakukan karena pabrik asalnya sudah tutup dan komponen yang dibutuhkan tidak tersedia lagi di pasaran.

Menurut pihak bengkel, lokomotif D1410 ditargetkan akan selesai restorasi dan siap dioperasikan kembali pada sekitar bulan Oktober 2019 mendatang. Semoga saja target tersebut bisa tepat waktu dan lokomotif D1410 bisa kembali beropersi mewarnai kembali dunia perkeretaapian di Indonesia.

Baca juga artikel menarik lainnya Ilham Dewangga.

Load More Related Articles
Load More By Dewangga Liem
Load More In Heritage