Borobudur dan Legenda yang Menaunginya

5 min read
0
1,154

Pada bulan Januari lalu, wakil presiden Indonesia Bapak Jusuf Kalla melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Kamboja, negara yang terkenal dengan keberadaan situs bersejarah Angkor Wat. Usai kunjungannya, Pak Wapres memberikan tiga instruksi kepada Kementerian Pariwisata. Salah satu dari instruksi tersebut adalah mengadakan Seminar Legenda Borobudur.

Pemilihan tema besar “Legenda” bukan tanpa suatu alasan. Sebagai pembanding, sesama situs warisan dunia yang telah diakui UNESCO pada  tahun 1991 untuk Borobudur dan 1992 untuk Angkor Wat. Pada tahun 2018 total pengunjung wisatawan mancanegara di Angkor Wat mencapai 2,6 juta orang, sedangkan di Borobudur hanya 330 ribu turis asing.

20190215_090635_HDR

Perbedaan angka yang sangat besar ini salah satunya karena citra dari Angkor Wat sebagai The Lost City, Lost Civilization. Citra ini dipopulerkan oleh film-film Hollywood seperti Tomb Raider, Indiana Jones, juga oleh novel, games, maupun arkeolog. Semuanya bersifat populer lalu membentuk sebuah kisah dan legenda baru untuk generasi setelahnya.

Berbeda dengan Angkor Wat, Borobudur lebih bersifat klasik. Sebagai sebuah mahakarya tunggal, lebih menarik untuk kalangan akademisi dan peneliti. Selama ini kita meyakini bahwa Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga dari Kerajaan Mataram kuno dinasti Syailendra pada abad ke-9 M.

Menurut Taufik Rahzen, Borobudur tidak dibangun oleh kerajaan, tetapi oleh persaudaraan Budhis. Kerajaan hanya memberikan izin atau tanah untuk candi agar tidak dikenai pajak.

IMG-20190215-WA0048

Secara umum legenda adalah sebuah cerita rakyat yang sebagian isinya berasal dari peristiwa sejarah tentang seseorang atau sebuah peristiwa, tetapi dengan tambahan-tambahan yang cenderung mengagungkan, mengangkat, atau menekankan nilai-nilai budaya tertentu (Theodorson dan Theodorson, 1969: 229).

Sedangkan Legenda Borobudur adalah berbagai kisah mengenai Borobudur baik yang diyakini pernah terjadi maupun tidak, yang mengagungkan nilai-nilai budaya tertentu.

Setidaknya ada beberapa legenda yang bisa diangkat dari Borobudur, antara lain kisah mengenai kawasannya, masyarakat pembuatnya, proses pembuatan candi, fungsi candi, proses restorasi candi, kisah candi di masa kini, kisah dari masyarakat sekitar dan kisah dari peneliti Candi Borobudur.

Semuanya dapat ditulis kembali menjadi sebuah legenda dan kemudian diwariskan turun temurun. dengan syarat berasal dari suatu perisitiwa sejarah dengan menekankan nilai-nilai budaya tertentu.

20190215_085033_HDR

Salah satu kisah yang cukup terkenal dan pernah mejadi hits pada masanya adalah legenda Kuntobimo. Jika ada orang yang berhasil menyentuh atau memegang salah satu bagian dari Arca Budha yang ada di dalam stupa berongga di Candi Borobudur niscaya keinginannya akan terwujud.

Caranya adalah dengan menjulurkan tangan merogoh melalui rongga-rongga stupa hingga berhasil menggapai arca yang ada di dalamnya. Hal semacam ini tentu akan menarik banyak wisatawan yang penasaran akan kebenaran dari legenda tersebut. Sebenarnya, disadari atau tidak untuk melakukanya tentu membutuhkan tekad dan keinginan. Keinginan untuk menggapai arca itulah yang kemudian terwujud.

Selain itu, cerita-cerita lain yang menarik untuk diangkat adalah sejarah nama-nama dusun yang ada di sekitar Candi Borobudur. Diduga hal ini erat kaitannya dengan profesi, golongan masyarakat, maupun peristiwa di masa lampau dan masih berhubungan dengan keberadaan Borobudur.

Kisah unik sekaligus lucu lainnya, konon pada saat proses pembebasan lahan, banyak pohon yang tumbuh hanya dalam waktu semalam. Setelah diselidiki hal tersebut ternyata hanya ulah oknum yang ingin mendapatkan ganti untung lebih banyak.

Seminar Legenda Borobudur diharapkan dapat menghasilkan kisah dan narasi yang lebih imajinatif, popular dan beorientasi ke masa depan. Menciptakan  legenda yang segar dan kaya akan interpretasi serta mampu menarik lebih banyak kunjungan wisatawan.

Load More Related Articles
Load More By Roni Ali
Load More In Event