Bertamasya & Menjaga Pangan bersama Tamasya Karsa

5 min read
0
7

Melestarikan budaya serta mendapat edukasi nan seru di Kotagede adalah sebuah paket anugrah melimpah yang disiapkan oleh Sarekat Pemuda Karsa. Kumpulan pemuda produktif ini merupakan gabungan dari @lifeatkotagede, @tamasyamata dan @ropingen.heritagespace.  Dengan rasa kepedulian yang tinggi, pemuda-pemuda ini mengadakan acara Tamasya Karsa bertajuk “Pesta Mengudar Rasa”. 

Acara ini diselenggarakan di Omah Ropingen. Kotagede dari Sabtu (11/3) hingga Minggu (12/3). Tamasya Karsa diharapkan dapat menjadi acara yang memiliki keberlanjutan. Kolaborasi yang tercipta dalam acara ini mengangkat isu pangan dengan edisi Ketahanan dan Keberagaman Pangan Lokal. Melalui tajuk tersebut, kami mengajak pemuda karsa merasakan, menikmati, dan mengeksplorasi karsa bidang pangan dan gastronomi lokal berdasar masing-masing perspektif kolaborator atau entitas didalamnya.

Tema ini diangkat sebagai bentuk kepedulian para pemuda terhadap isu pangan yang ada saat ini. Hal ini juga sekaligus mengajak para peserta atau pengunjung yang hadir untuk lebih mengeksplorasi kekayaan kotagede melalui diversitas pangan dan kuliner lokal yang beragam di Kotagede. 

Tamasya Karsa - Kepo Kipo

Tamasya Karsa ini terdiri dari beberapa acara seperti SasarSusur Kotagede, Pasar Artisan Lokal, Berbagai Workshop Artisan Lokal, Tamasya Sketsa, Pameran Seni Karsa, Sasana Karsa, Serta berbagai sajian musik dan Talkshow yang menarik. 

Tamasya Karsa juga diterjemahkan sebagai “pesta” atau selebrasi anak muda menyambut wujud nyata budidaya atau karsa manusia. Para pemuda yang tergabung dalam Sarekat Pemuda Karsa ini percaya bahwa tiap wujud karsa manusia memiliki rasa, makna, dan cerita didalamnya. Oleh karena itu, Tamsya Karsa menjadi ruang kolaboraksi dan sukacita para pencipta-penikmat rasa yang
digelar secara berkala serta tematik tiap edisinya.

Workshop di Tamasya Karsa

Venue perhelatan kolaboratif ini juga menarik. Dalem Ropingen atau Omah Ropingen merupakan bangunan cagar budaya yang bergaya arsitektur jawa milik H. Rofi’i. Bangunan yang telah ada sejak tahun 1800-an itu menjadi saksi dan potret dari perkembangan peradaban industri kreatif dan pergerakan kebangsaan di Kotagede.

Tak hanya itu, di tahun 1900-an, Dalem Ropingen digunakan sebagai tempat industri batik dan tenun di Kotagede. Tentu kehadiran Tamsya Karsa di tempat ini juga merupakan bagian dari terciptanya anak-anak muda yang sangat cinta dengan budaya-nya. 

Acara Tamsya Karsa dibuka dengan SasarSusur Kotagede, sebuah program jalan-jalan seru melewati gang-gang, cagar budaya serta berbagai potret kehidupan masyarakat kotagede. Acara ini tentu sangat menarik, tak hanya mendapat berbagai pengetahuan mengenai kotagede namun juga para peserta juga diajak cinta lingkungan, sambil jalan-jalan sambil mengumpulkan sampah yang ada di jalur yang dilewati. 

SusurSasar Kotagede

Tak hanya aktifitas Tamasya seperti namanya, acara ini juga memberikan perhatian yang sangat baik bagi para seniman lokal dengan membuka Pasar Artisan Lokal. Pasar ini menyediakan berbagai produk kriya dan kuliner yang sebelumnya telah dikurasi oleh panitia penyelenggara. Panitia juga membuka Pameran Seni Karsa yang juga memfasilitasi para seniman muda sebagai bentuk apresiasi terhadap karya yang mereka buat. Beberapa karya yang ditampilkan diantaranya, pameran lukisan, instalasi, hingga alat kerajinan yang menjadi potret masa keemasan industri kreatif di Kotagede

Berbagai acara menarik melalui workshop juga dikemas nan apik oleh panitia penyelenggara. Beberapa workshop yang diadakan diantaranya Workshop Packaging Anyaman Bambu, Membuat Minuman dan Makanan Tradisional, Mempadu-padankan kopi dengan jajanan tradisional, Meracik teh, dan berbagai workshop lainnya.

Informasi lebih lanjut mengenai acara ini dapat dipantau melalui instagram @tamasyakarsa. Jangan lupa datang dan ramaikan!

Load More Related Articles
Load More By Pras Chandrawardhana
Load More In Event