Bedog Art Festival #13: Sebarkan Energi Positif Melalui Karya Seni By Rezarizkii Posted on 27 October 20235 min read 0 6 Share on Facebook Share on Twitter Share on Pinterest Share on Linkedin Perhelatan pementasan seni Bedog Art Festival (BAF) sudah menjadi sebuah agenda rutin setiap tahun sebagai bagian dalam event kebudayaan pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman. Memasuki tahun ketiga belas, Bedog Art Festival #13 mengusung tema “Spirit Baik Untuk Semesta”. Spirit almarhum Pak Miroto sebagai pendiri BAF menjadi spirit positif dan dasar kekuatan dalam penyelenggaraan BAF #13 yang dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2023.“Penyelenggaraan event festival ini dari tahun ke tahun membuktikan konsistensi pelaku seni pertunjukan untuk menyajikan rangkaian seni kreatif sarat dengan berbagai pesan positif dalam memajukan seni budaya dan ekonomi kreatif” jelas Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo selaku Bupati Sleman dalam sambutan yang dibacakan pada pembukaan BAF #13.Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo juga berharap dalam sambutanya yang dibacakan pada pembukaan Bedog Art Festival #13 bahwa dengan penyelenggaraan BAF #13 dapat dimanfaatkan sebagai sarana bertukar wawasan dan pembelajaran di antara peserta festival. Bedog Art Festival sebagai ajang yang tepat untuk mengkomunikasikan beragam seni budaya dan sekaligus sebagai workshop antar seniman.Seperti tahun sebelumnya, BAF #13 kali ini dilaksanakan di kawasan studio Banjarmili yang berlokasi Karadenan, Banyuraden, Kecamatan Gamping, Sleman. Bedog Art Festival sendiri merupakan pementasan seni pertunjukan “site specific” karena tata letak panggung yang berada di atas Sungai Bedog. Uniknya ratusan lampu senthir mengelilingi panggung menambah kesan magis pertunjukan yang disajikan oleh para penampil.Bedog Art Festival #13 dibuka dengan pertunjukan tari Bajul Ijo yang dibawakan oleh Sanggar Tari Kembang Sakura. Tarian Bajul Ijo yang ditarikan oleh sepuluh orang penari sukses memukau penonton sebagai pertunjukan pembuka BAF #13. Pertunjukan kedua dengan karya “Mother” dibawakan oleh Mila Rosinta bersama Mila Art Dance.”Mother” merupakan ekspresi kasih sayang Ibu terhadap seorang anak, proses mengandung, dan melahirkan.Tak hanya kedua penampil yang memukau mata ratusan penonton malam itu, total ada sebelas penampil dengan keindahan karya masing-masing. Kinanthi Sekar membawakan karya Air Mata Kunthi, New Zugus Gendroex membawakan tari rampak buto, tarian yang dibawakan oleh Pulung Dance Studio dengan judul putih, Syafmanefi Alamanda yang membawakan karya berjudul refresh, dan tarian dengan judul Drop by Drop yang ditarikan penari asal Jerman, Martina Feiertag.Dalam BAF #13 tidak hanya menampilkan pertunjukan seni tari tetapi juga seni musik diantaranya Omah Cangkem Matara yang menampilkan harmonisasi vokal atau yang biasa disebut akapela. Tak ketinggalan Keroncong Roti Bakar Feat Seo yang menampilkan karya dengan judul Warih. Ada juga penampilan karya lima seniman dengan judul Heneng, Hening, Henung yang mengajak penonton untuk menelusuri ruang-ruang keheningan melalui pemaknaan kembali konsep tentang pengendalian diri untuk mencapai kejernihan hidup.Pertunjukan dalam Bedog Art Festival #13 ditutup dengan penampilan memukau Miroto Dance Company dengan judul karya Rites of Revival. Karya ini terinspirasi kejadian tsunami yang mengguncang Jepang pada tahun 2011 yang memporak porandakan sebagian besar wilayah salah satunya Kota Ofunate di Prefektur Iwate. Rites of Revival menggambarkan semangat masyarakat Jepang untuk bangkit kembali membangun kota mereka yang telah hancur khususnya Kota Ofunate di Prefektur Iwate. Miroto sebagai pencipta karya yang pertama kali ditampilkan pada Maret 2019 ini melihat spirit yang begitu besar dari masyarakat Ofunate yang dilambangkan dengan topeng harimau sebagai simbol kekuatan Macan Asia.