Batik dan Leak Hadir Dalam Kolaborasi 3 DJ Dengan JVMP By pacarkecilku Posted on 2 September 20195 min read 0 268 Share on Facebook Share on Twitter Share on Pinterest Share on Linkedin Erasmus Huis menghadirkan kolaborasi epik antara DJ Belanda, DJ Indonesia dan Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP) dalam acara Erasmus Huis Dance Event (EHDE) Yogyakarta di Plazza Open Theatre lantai 8, Grand Mercure Yogyakarta Adi Sucipto, pada Sabtu (31/8) malam.Erasmus Huis Dance Event Yogyakarta | Fotografer Zakaria Saputra”Kalau biasanya ada ceritanya dalam setiap gambar, kali ini nggak ada. Hanya bermain di visual saja” ungkap Ari Wulu perwakilan dari Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP). ”Karena tanpa storyline, sehingga pengerjaannya lebih cepat. Kita juga kan pakai software yang banyak dipakai untuk mapping” tambahnya. Ari juga bercerita bahwa video mapping kali ini hanya dikerjakan 3 – 4 orang saja dalam waktu 3 hari.Baca juga: Erasmus Huis Hadirkan DJ Thomas Newson dari Belanda, Gratis Untuk Semua!Joyce Nijssen Manager Erasmus Huis dalam jumpa pers menyampaikan beberapa alasan kenapa Erasmus Huis Dance Event (EHDE) Yogyakarta kali ini mengundang Thomas Newson, DJ dari Belanda untuk berkolaborasi dengan DJ Innerlight, Dino dan Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP).“Sejauh yang kami tahu, hingga saat ini, masih belum banyak dari mereka (DJ Belanda) yang mengadakan konser di Yogyakarta. Kami menyadari bahwa Yogyakarta adalah kota yang sangat hidup dengan penonton yang bersemangat”, ujar Joyce.Thomas Newson sendiri seorang DJ muda kelahiran tahun 1994 yang membuat pergerakan di komunitas dance music. Dengan dukungan dari pendahulunya, diantara seperti Hardwell (DJ nomor 1 Dunia – 2013 & 2014), Avicii, Tiësto (DJ nomor 1 Dunia, 2002 – 2004), Sunnery James & Ryan Marciano dan Afrojack. Tanpa diragukan, Newson mempunyai potensi untuk menjadi penerus generasi DJ berkualitas di Belanda.“Acara Erasmus Huis Dance Event akan menjadi ajang dimana dua kebudayaan, Indonesia dan Belanda, bertemu dan berinteraksi”, ungkap Joyce kepada rekan media.Joyce juga menjelaskan bahwa DJ, produser, penyelenggara dan label musik dari Belanda telah berkontribusi untuk kepopularitasan dan perkembangan dance music di seluruh dunia. Belanda sukses menjadi salah satu pencetus dari electronic dance music, dance culture dan berbagai konsep festival.Banyak DJ dari Belanda seperti Tiësto, Armin van Buuren, Afrojack, Hardwell, Martin Garrix, Yellow Claw yang reputasinya telah mendunia. Oleh karena itu, Erasmus Huis mengundang beberapa DJ pendatang baru dari Belanda untuk datang dan mengadakan konser di Jakarta.Selain para DJ, Erasmus Huis juga mengundang Amsterdam Dance Event, Barong Family (label musik milik Yellow Claw), Young Gunz Muzic dan Hype Festival untuk memberikan seminar dan membuka sesi demo musik bagi para produser musik muda Indonesia.Erasmus Huis Dance Event Yogyakarta | Fotografer Zakaria SaputraAri juga bercerita bahwa dia tidak mendapat permintaan khusus dari DJ untuk mapping yang akan mengiringi lagu mereka. Karena tak ada permintaan khusus, Ari dan tim Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP) hanya perlu mendengarkan ciri khas lagu-lagu para DJ yang sering dimainkan dan jadilah kolaborasi tersebut.Erasmus Huis Dance Event (EHDE) Yogyakarta yang digelar gratis, tidak dipungut biaya ini menyajikan tontonan kolaborasi antara DJ Thomas Newson dari Belanda, DJ Innerlight dan Dino dari Yogyakarta. Lagu-lagu mereka diiringi dengan visualisasi teknologi ilusi optik video mapping yang epik dari Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP).Gunungan yang biasanya berfungsi sebagai awalan dan akhiran dalam cerita pewayangan akan sangat menarik apabila dimainkan dengan teknologi ilusi optik. Ornamen unik dan simbol-simbol seperti leak dan batik-batik juga dihadirkan JVMP agar kolaborasi antar negara dalam acara Erasmus Huis Dance Event (EHDE) Yogyakarta lebih terasa.Baca juga artikel menarik lainnya pacarkecilku.