ArtJog MMXIX, Sebuah Ruang Memahami Kehidupan By Nurya Auris Posted on 9 August 20197 min read 1 655 Share on Facebook Share on Twitter Share on Pinterest Share on Linkedin ArtJog MMXIX memiliki tema “Art in Common” dengan sub tema “Space”, yang akan menampilkan karya seni tentang ruang, tapi bukan sekadar ruang dalam artian tempat yang berwujud tempat dengan dinding-dinding, tapi juga ruang dalam wujud rasa.Sejak awal memasuki ruang pameran, kita akan diajak untuk merenung. Seni instalasi pertama terletak di sebelah kanan pintu masuk, dengan judul “Taman Organik Oh Plastik” karya Hadiwirman Saputra. Melalui instalasinya Hadiwirman secara kritis mempertanyakan estetika sebuah taman terutama ketika batasan yang alami dan yang artifisial begitu sulit untuk ditetapkan.Ia menganggap bahwa kesenangan kita pada taman justru mencerminkan obsesi manusia pada keartifisialan. Taman pada dasarnya hanyalah miniature atau tiruan dari suatu habitat atau lanskap alam. Untuk menghadirkan instalasi tersebut, Hadiwirman sampai harus menggali halaman depan Jogja National Museum sedalam 5 meter.Keluar dari karya seni Hadiwirman, kita akan menemukan karya seni milik Andrita Yuniza Orbandi yang berjudul “Whirlwind Of Time” berupa ratusan dahan dan ranting yang dipotong dan disusun menyerupai pusaran angin puyuh, yang menggambarkan bagaimana berbagai tekanan dalam kehidupan manusia sesungguhnya disebabkan oleh tindakan dan pikiran mereka sendiri.Ketika berada di seni instalasi ini, maka sempatkan untuk masuk ke dalam lorong, karena di tengah tumpukan ranting ada bagian yang artsy untuk berfoto, tapi tentu saja harus berhati-hati karena seni instalasi ini terbuat dari dahan dan ranting yang tidak beraturan maka lorong yang dibentuknya pun sempit, maka harus bergantian dengan pengunjung lain jika ingin masuk ke tengah “pusaran angin puyuh”.Baca juga:LeksiKon Hadir Sebagai Wicara Seniman, Ini Jadwalnya di ArtJog MMXIXBuka ArtJog 2019: Sri Mulyani Ajak Pengunjung Sayangi Alam Lewat SeniArtJog Hadir Lagi, Catat Tanggal dan ProgramnyaSetelah selesai berfoto di karya milik Orbandi yang terinspirasi dari buku Haruki Murakami “Kafka Of the Shore”, maka kita akan disuguhkan karya milik Teguh Ostenrik yang diberi judul “Daun Khatulistiwa”. Sebuah instalasi seni berbentuk kubah dari besi dengan hiasan berbentuk daun.Di dalam kubah itu kita dapat menyaksikan video tentang ekosistem laut kita yang terancam dan disajikan dengan apik dan suara anak kecil sebagai pembaca narasi yang menyentuh, membuat kita ikut membayangkan “akankah kelak keindahan laut masih bisa dinikmati oleh anak cucu kita?”. Instalasi yang dibuat oleh Teguh Ostenrik ini nantinya akan ditenggelamkan ke bawah laut sebagai media tumbuh bagi terumbu karang, seperti karya-karyanya yang terdahulu.Tiga karya utama ini akan menyambut pengunjung di sisi kanan dari pintu masuk pameran. Tentu saja ada karya lain yang juga mencuri perhatian, seperti instalasi seni tentang konstruksi tubuh laki-laki, bahwa gambaran lelaki yang hadir di masyarakat umum adalah harus kuat dan perkasa. Namun pada akhirnya seksualitas seseorang tidak selalu mewakili gender seseorang, karena gender tidak lagi sebatas laki-laki dan perempuan.Ada juga instalasi seni berjudul “Lamditi” karya Agan Harahap yang menampilkan foto-foto suku pedalaman yang merupakan hasil karya fotografi digabungkan dengan seni editing yang lahir dari sebuah mitos yang dianggap sebagai kebenaran.Baca juga:Arts in Common Space Ramah dan Membumi Untuk Segenap Kalangan AudiensCommon|Space Menjadi Tema Utama ArtJog 2019Bagi pecinta seni, menikmati ArtJog tidak akan cukup hanya dalam beberapa jam kunjungan karena perlu waktu untuk memahami tiap karya seni yang dipamerkan. Kalau tidak paham, bagaimana? Ya tidak masalah, karena seni itu adalah tentang rasa dan tiap orang memiliki rasanya sendiri yang tidak bisa disamaratakan. Seni itu subyektif, apa yang bagus menurut kita belum tentu berkesan menurut orang lain.Tapi percayalah, Artjog worth to visit! Terlepas pengunjung akan memahami tiap karya seni yang ditampilkan atau tidak, Artjog akan meninggalkan pesan dan pelajaran dari setiap karya-karyanya. Jadi, selagi Artjog masih berlangsung kenapa tidak meluangkan waktu untuk mengunjunginya. Mari kita “tersesat” bersama dalam “perjalanan batin” menjelajahi ruang kehidupan.ArtJog MMXIX dilaksanakan mulai 25 Juli sampai 25 Agustus 2019 di area Jogja National Museum yang beralamat di jalan Ki Amri Yahya No. 1, Gampingan-Yogyakarta, DIY. Pastikan Anda hadir di ARTJOG MMXIX (ARTJOG 2019), salah satu festival art terbaik di negeri ini.Baca juga artikel menarik lainnya Nurya Auris.