ART JOG 2022, Lebaran Seni Sadar Inklusivitas

5 min read
0
21

genpijogja.com – ARTJOG kembali hadir di Yogyakarta setelah dua tahun pandemi. Perhelatan seni rupa kontemporer tahunan terbesar di Indonesia ini mengusung tema “Expanding Awareness”. Tema ini merupakan rangkaian tematik dari ARTJOG arts-in-common antara lain ‘ruang’, ‘waktu’, dan ‘kesadaran’. Press conference ARTJOG MMXXII bertajuk arts-in-common: “Expanding Awareness” pun diadakan pada Kamis siang (30/06) di Artotel Suites Bianti.

Fokus ARTJOG MMXXII pada tahun ini adalah inklusivitas. Ide tersebut disambut baik oleh para penggerak inklusivitas di Yogyakarta, antara lain JDA (Jogja Disabilty Arts) dan Sanggar Seni Komunitas Tuli Ba(WA)yang.

Press Conference Artjog 2022

 

“Art Jog berupaya memberikan akses dan ruang ramah pengunjung difabel, manula, anak-anak, dan dirintis tahun ini sebagai upaya menguatkan kesadaran inklusivitas.Tahun ini Art Jog membuka partisipasi bagi anak-anak dan remaja. Karena selama ini seni kontemporer hanya terbuka bagi professional,” tutur kurator ARTJOG MMXXII Agung Hujatnikajennong.

Pengunjung bisa merasakan atmosfer inklusivitas dari segi konsep festival, seniman yang berpartisipasi, fasilitas ruang pamer yang ramah anak, manula, dan difabel, juga program-program yang dilaksanakan, salah satunya ARTCARE. Program sosial ARTCARE yang dikelola oleh Yayasan Hita Pranajiwa Mandaya merupakan wadah kepedulian bagi sesame melalui donasi karya, yang hasilnya akan disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.

“Program ARTCARE akan hadir kembali. Yakni program perupa berbagi dimana meraka menghimpun donasi karya, baik lokal, nasional, bahkan internasional. Karya kita jual dan hasil akan disalurkan kepada teman-teman yang berhak. ARTCARE ini sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu dan berlangsung terus menerus, tidak hanya selama penyelenggaraan ARTJOG,” jelas kurator ARTJOG MMXXII Agung Hujatnikajennong.

Berbicara tentang pameran, ada yang berbeda dari ARTJOG tahun ini. Yakni 14 seniman anak dan remaja yang karyanya ditampilkan bersama seniman muda dan seniman professional. Keempat belas karya tersebut sudah melalui seleksi open-call tim curator yang pada awalnya berjumlah 75 karya kemudian mengerucut menjadi 14 karya saja.

“Untuk pertama kalinya kami mengampu ARTJOG KIDS, sebagai program yang didedikasikan bagi interkasi dengan pengunjung anak-anak, selain program-program edukasi dan lokakarya yang memprioritaskan keterlibatan komunitas difabel. Sekali lagi, semua ini hanyalah suatu rintisan untuk menjadi iklusif yang tentu saja perlu terus disempurnakan dalam edisi-edisi ARTJOG selanjutnya,” pungkas kurator ARTJOG yang terbuka akan akses dan kesempatan (inklusivitas).

ARTJOG 2022 Gaet Seniman Anak dan Difabel

 

Peristiwa pandemi Covid-19 menimbulkan kesenjangan akses. Hal tersebut mendasari semangat peluasan kesadaran yang diusung ARTJOG tahun ini. ARTJOG mewujudkannya dalam bentuk festival yang terbuka akan akses dan kesempatan atau inklusivitas. JDA (Jogja Disabilty Arts) dan Sanggar Seni Komunitas Tuli Ba(WA)yang berperan dalam menguatkan semangat inklusivitas tersebut.

Salah satunya kolaborasi inklusif Bali – Cirebon – Jepara – Jogja, antara seniman difabel dari JDA (Jogja Disabilty Arts) dan seniman non-difabel yang berbicara tentang konteks disabilitas di masa lalu. Konteks tersebut direfleksikan dengan masa kini yang memiliki ikatan sosial dan peran. Kolaborasi karya tersebut didasari oleh melalui riset kecil yang menarik, misalnya relief di Candi Cetho yang menggambarkan disabilitas.

Robi dari Sanggar Seni Komunitas Tuli Ba(WA)yang pun mengungkapan rasa terima kasihnya pada ARTJOG yang telah mengangkat tema perluasan kesadaran inklusivitas “Expanding Awareness” tahun ini. Dibantu oleh penerjemah, Robi menjelaskan bahwa dalam ARTJOG MMXXII terdapat sejumlah karya dari seniman teman tuli, fotografi pelecehan seksual, dan ungkapan perasaan mengenai kematian pada masa pandemic Covid-19.

” Terima kasih karena ARTJOG sudah menggandeng kami,” ungkap penggerak inklusivitas Sanggar Seni Komunitas Tuli Ba(WA)yang Robi.

Load More Related Articles
Load More By Farras Hasna Taqiyya
Load More In News